JUARA.NET - Eks raja bulu tangkis dunia, Kento Momota terancam kembali merana di All England Open 2023.
Kento Momota memang pernah menjadi tunggal putra nomor 1 dunia yang begitu superior.
Ia begitu sulit dikalahkan dan mengoleksi banyak gelar juara termasuk turnamen bergengsi, All England Open.
Momota tercatat menjuarai All England Open satu kali pada tahun 2019 silam.
Namun, setelah mengalami kecelakaan, mantan tunggal putra nomor 1 Jepang itu tampak kesulitan untuk kembali bangkit.
Ia bahkan sempat mengakui jika bulu tangkis tak lagi menyenangkan baginya.
Di musim 2023 ini, Kento Momota terlihat masih belum berhasil keluar dari kebuntuannya.
Ia tercatat dua kali tumbang di babak pertama pada dua kompetisi yang diikutinya yakni India Open 2023 dan Indonesia Masters 2023.
Baca Juga: Waspada Dejan/Gloria! Wakil Malaysia Bawa Misi Balas Dendam di German Open 2023
Di India Open, Momota ditumbangkan wakil non unggulan Denmark, Rasmus Gemke.
Sedangkan di Indonesia Masters, Kento Momota kalah dari Shi Yu Qi yang juga tengah berusaha bangkit.
Setelah dua turnamen dengan hasil kurang baik, Kento Momota akan kembali mengadu nasib di ajang bergengsi All England Open 2023.
Sayangnya, Momota tampak kurang beruntung dari segi hasil undian All England Open 2023.
Jika tidak ada kemunduran atau perubahan apapun, Kento Momota harus menghadapi wakil unggulan asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn sejak babak pertama.
Secara catatan pertemuan, Momota memang masih lebih unggul dari Kunlavut dengan dua kemenangan tanpa balas.
Tapi, apabila menilik performa akhir-akhir ini, Kunlavut merupakan lawan yang wajib diwaspadai oleh Momota.
Kunlavut adalah salah satu pebulu tangkis yang mampu membuat raja bulu tangkis dunia saat ini, Viktor Axelsen kewalahan menghadapinya.
Kunlavut bahkan telah berhasil mengalahkan Viktor Axelsen di final India Open 2023.
Dengan rekam jejak Kunlavut yang mulai berbahaya musim ini, bertemu Kunlavut di babak awal tentu bukan sesuatu yang menguntungkan Momota.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | tournament software, BWF Badminton |
Komentar