JUARA.NET - Petarung Indonesia di ajang ONE Championship, Eko Roni Saputra telah menunjukkan betapa kuat lehernya.
Hal ini terbukti saat dia menjalani duel dengan petarung Filipina, Danny Kingad.
Pertarungan tersebut mentas pada tanggal 25 Februari kemarin.
Eko berkesempatan besar masuk ke jajaran ranking lima besar kelas terbang jika memenangkan duel itu.
Sayang, jagoan asal Samarinda ini masih belum beruntung.
Dia dikalahkan Kingad dalam pertarungan yang berlangsung tiga ronde.
Meski kalah, kredit layak diberikan untuk jagoan berjulukan Dynamite tersebut.
Bagaimana tidak? Dia bisa menahan sikutan tajam dari lawannya.
Sebagai tambahan informasi, Kingad merupakan jagoan peringkat lima besar di kelas terbang ONE Championship.
Jam terbangnya begitu tinggi karena pernah melawan para petarung top termasuk mantan jagoan UFC, Demetrious Johnson.
Baca Juga: Alasan Eko Roni Saputra Lakukan Salto di Akhir Duel kontra Danny Kingad
Kepada Juara.net, Eko menegaskan bahwa jika yang terkena sikutan tajam itu adalah jagoan lain, dia yakin hasilnya bakal berbeda.
"Waktu kena spinning elbow itu sudah (keluar jurus) mutar dia juga kan," beber Eko Roni Saputra kepada Juara.net.
"Saya anggap itu kalau orang lain kena pasti jatuh, tapi kalau saya kena leher sudah biasa."
"Pokoknya tidak ada kata stop," sambungnya.
Praktis tidak ada cedera yang dirasakan oleh Eko dari sikutan tersebut.
Momen colokan mata yang tak sengaja dilakukan Kingad juga tidak memberikan efek berkepanjangan.
"Kalau luka-luka enggak ada, tapi jarinya dia masuk mata," ucapnya.
"Ini babak kedua mata yang kanan ini sudah blur, makanya dia yang minta stop."
"Tapi, saya lari ke medis karena mata saya sudah blur jadi satu mata saja (yang bisa melihat)."
Baca Juga: Penyebab Eko Roni Saputra Terbawa Emosi sampai Takluk dari Danny Kingad di ONE Fight Night 7
"Kalau lihat orang, sudah ada bayang-bayang. Tapi semua badan aman saja enggak ada masalah cedera," tambah Eko.
Secara keseluruhan, jagoan berusia 31 tahun tersebut sangat puas dengan penampilan kemarin.
Tekadnya kini adalah memperbaiki segala kekurangan yang dia pertontonkan, dan mengincar jagoan ranking lima besar lagi.
"Banyak pelajaran yang saya dapatkan dan tentunya pelajaran yang paling penting saya tak bisa mengontrol emosi saya dalam pertarungan," ucapnya.
"Saya intinya harus lebih mematangkan lagi di ground dan striking."
"Kalau untuk lawan kita maunya top five. Tiap fighter punya karakternya masing-masing dan saya mau coba lebih jauh lagi bermain gaya striking."
"Sekarang kan saya bisa melihat gaya permainan saya dalam tiga ronde."
"Saya buka lagi YouTube ternyata ini kelemahan saya ternyata saya sudah bisa lihat dan saya harus ubah cara gim-gim saya seperti apa," kata Eko menambahkan.
Baca Juga: VIDEO - 18 Detik Lawan Langsung Terkapar, KO Bantingan Lahir di ONE Championship
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar