JUARA.NET - Timnas U-22 Malaysia harus mengakhiri perjalanannya di SEA Games 2023 dengan hasil pahit.
Masuk di grup B bersama dua saingan kuatnya, Thailand dan Vietnam serta Singapura dan Laos, Malaysia berakhir gugur lebih awal.
Kekalahan atas Thailand dan Vietnam di laga kedua dan ketiganya membuat Malaysia dipastikan tereliminasi meski masih ada satu laga tersisa menghadapi Singapura.
Kegagalan ini pun membuat Malaysia dipastikan gugur dan gagal total memenuhi target mereka.
Mengingat, mereka sebelumnya menargetkan diri bisa menembus babak final sepak bola SEA Games 2023.
Usai anak asuhnya gagal, pelatih Timnas U-22 Malaysia, E.Elavarasan pun mencoba lapang dada.
Ia tak mau menyalahkan siapapun atas kegagalan anak didiknya.
"Kami menargetkan final, jadi standar permainan menghadapi Vietnam seharusnya cukup untuk membawa kami lolos."
"Meski begitu, kami harus menerima hasilnya dan tidak menyalahkan siapapun termasuk wasit," tutur Elavarasan.
Walau begitu, Elavarasan tak menampik jika beberapa faktor eksternal seperti kondisi lapangan dan cuaca berdampak besar pada permainan anak didiknya.
"Seorang pemain sepak bola yang berpengalaman akan mengetahui bahwa cuaca akan memengaruhi tim mana pun."
"Hujan turun, dan kondisi lapangan memengaruhi permainan kami," lanjutnya.
Selain faktor eksternal, Elavarasan juga mengakui jika ketidakmampuan anak didiknya mencetak gol juga menjadi faktor kuat kegagalan mereka.
"Para pemain telah memberikan 100 persen di semua pertandingan."
"Tapi gol yang memenangkan pertandingan, bukan penampilan," tutupnya.
Malaysia kini akan fokus pada laga menghadapi Singapura sebelum akhirnya pulang ke Malaysia tanpa berhasil membawa medali apapun dari sepak bola.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar