JUARA.NET - Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin memulai MotoGP Italia 2022 dengan bayang-bayang kelam.
Kenangan buruk di Sirkuit Mugello pada musim lalu masih menghantuinya.
Sepanjang balapan, dia tidak bisa menemukan kenyamanan yang diinginkan.
Praktis tidak banyak hal yang bisa dilakukannya.
Bantuan dari mesin pun tidak bisa dia rasakan.
Pada akhirnya, Martin harus puas finis di posisi ke-13.
"Sungguh buruk, sungguh mengerikan," kata Jorge Martin, dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Saya pikir mesinnya tidak membantu saya sama sekali."
"Saya pikir saat itu kami sangat kalah dalam segi setelan."
"Saya baru bisa menemukan kenyamanan pada seri Silverstone atau malah Austria."
"Itu adalah sepeda motor yang pendek, bukan tipe saya."
"Saya ingin sepeda motor yang nyaman di depan, dan hal itu cukup mustahil."
"Saya sungguh tidak nyaman, saya tidak tahu keadaan ban depan saya."
"Saya tertinggal hampir dua detik dari segi kecepatan," imbuhnya.
Pada MotoGP Italia 2023 besok, Jorge Martin datang dengan modal yang bagus.
Dia baru saja menggondol podium pada seri Prancis sebelumnya.
Menariknya, ada satu sosok yang dijadikan Pembalap Spanyol itu sebagai acuan.
Dia adalah pimpinan klasemen sementara yang merupakan murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia.
"Ya, Pecco adalah acuannya sekarang," tegas Martin.
Baca Juga: Marc Marquez Wajib Diperlakukan Bak Bintang, Ducati Masih Mikir-mikir Rekrut The Baby Alien
"Dialah yang saya lihat untuk jadi lebih baik."
"Saya terutama melihat caranya mengerem."
"Di mana pada poin itulah saya sering kesusahan."
"Saya tak melihat data Pembalap lain."
"Hanya dia saja," tambahnya.
Baca Juga: MotoGP Italia 2023 - Eks Rekan Setim Marc Marquez Beberkan Kondisi Cederanya
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar