JUARA.NET - Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi memperlihatkan kapasitas mereka di MotoGP 2023 sebagai murid-murid Valentino Rossi.
Dua pembalap asal Italia itu pasti tidak mengecewakan guru mereka lantaran tampil hebat di MotoGP musim ini.
Bagnaia dan Bezzecchi menunjukkan kecepatan yang bukan kaleng-kaleng.
Dari 7 seri MotoGP 2023 yang sudah berlangsung, Bagnaia 4 kali meraih pole position dan 1 kali mencatatkan waktu tercepat dalam balapan.
Sementara itu, Bezzecchi 2 kali mengukir fastest lap dan sekali meraih pole position.
Hanya pada seri Amerika (Alex Rins) dan Jerman (Jorge Martin) di mana salah satu dari Bagnaia atau Bezzecchi tidak menjadi pemenang balapan utama.
Untuk balapan sprint, Bagnaia atau Bezzecchi menjadi yang terdepan di Portugal, Amerika, Italia, dan Belanda.
Bukan itu saja, Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi sekarang mulai rutin finis 1-2 dalam balapan di MotoGP 2023.
Baca Juga: Hasil MotoGP Belanda 2023 - Diwarnai Banyak Insiden Crash, Murid Valentino Rossi Menang Lagi
Mereka pertama kali melakukannya dalam balapan sprint seri ke-6, MotoGP Italia 2023 (10/6/2023).
Saat itu Bagnaia finis terdepan sementara Bezzecchi di urutan kedua.
Di MotoGP Belanda 2023 pada akhir pekan lalu, Bagnaia-Bezzecchi menguasai total seri tersebut.
Di sprint race, Bezzecchi finis P1 sementara P2 menjadi milik Bagnaia.
Dalam balapan utamanya, posisi berganti di mana Bagnaia finis P1 sedangkan Bezzecchi di P2.
Sekarang para pembalap memasuki liburan musim panas di mana seri berikutnya baru akan digelar pada 6 Agustus mendatang di Inggris.
Bagnaia dan Bezzecchi berlibur dengan mengetahui bahwa ada peluang 2 murid Valentino Rossi akan menjadi 2 pembalap terbaik di MotoGP 2023.
Francesco Bagnaia saat ini memuncaki klasemen.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2023 - Begini Reaksi Valentino Rossi Lihat Dua Muridnya Start Terdepan
Sang juara bertahan mengoleksi 194 poin.
Marco Bezzecchi menempati urutan ketiga dengan 158 poin.
Di tengah mereka ada Jorge Martin dengan 159 poin.
"Masih ada banyak seri. Terlalu dini bicara peluang menjadi juara dunia," kata Bagnaia seperti dikutip dari Moto.it.
Akan tetapi, Bagnaia mengakui ada taruhan antara dia dengan Bezzecchi.
"Dia kalah taruhan. Dia harus membelikan saya makan siang dan itu akan menjadi makan siang yang sangat mahal," pungkas Bagnaia.
"Saya benar-benar ingin bisa bertarung dengan Pecco," timpal Bezzecchi.
"Kita harus mengakui bahwa saat ini dia sedikit lebih kuat dari semuanya."
"Saya akan mencoba terus berkembang, bertahan sedekat mungkin dengan Pecco, dan mencoba mengalahkannya beberapa kali," tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar