Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Akui Dulu Pernah Berpura-pura Jadi Valentino Rossi, Kini Malah Jadi Musuh Gara-gara Ambisi

By Ananda Lathifah Rozalina - Senin, 17 Juli 2023 | 11:00 WIB
Marc Marquez mengaku pernah jadi Valentino Rossi
MOTOGP.COM
Marc Marquez mengaku pernah jadi Valentino Rossi

JUARA.NET - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez menceritakan bagaimana dulu dia sangat mengidolakan Valentino Rossi.

Marc Marquez merupakan salah satu pembalap MotoGP dengan prestasi mentereng.

Pembalap asal Spanyol itu tercatat telah berhasil meraih 6 kali juara dunia MotoGP dan menjadi salah satu rival sengit Valentino Rossi.

Namun, siapa sangka di balik rivalitasnya dengan Valentino Rossi, Marc Marquez ternyata dulu sangat mengidolakan The Doctor.

Dalam sebuah kesempatan, Marquez bahkan mengakui jika saat kecil, ia pernah pura-pura menjadi Valentino Rossi saat memainkan video game.

"Ketika saya tiba di MotoGP, saya adalah sebuah kejutan besar untuk setiap orang karena saya memenangkan tahun pertama melawan idola saya, Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo."

"Ketika saya kecil, saya memiliki poster dan bermain dalam video game sebagai Valentino Rossi."

"Kemudian di 2013, saya menang, di karier saya in adalah hal terbesar yang pernah saya lakukan."

Baca Juga: Badan Remuk di Lintasan, Marc Marquez Singgung soal Pengorbanan

Sayangnya, rivalitas Marc Marquez dan Rossi yang terus memanas membuat hubungan idola dan penggemar ini makin hari makin memburuk.

Sebuah insiden bahkan membuat hubungan Rossi dan Marquez benar-benar berakhir seperti musuh baik di dalam maupun di luar lintasan.

Sampai saat ini, Marquez dan Rossi tampak belum berdamai satu sama lain.

Terlepas dari hubungan rivalitasnya dengan Rossi yang merusak hubungan idola dan penggemarnya, Marquez mengakui jika dia adalah sosok orang yang kompetitif sejak kecil.

Ia selalu ingin lebih dan merasa kecewa berat saat kalah.

"Saya seorang kompetitor, ambisinya di sana.'

"Itu selalu ada sejak saya kecil, saya tidak pernah (merasa) cukup, jika saya ingin sesuatu saya ingin lebih."

"Jika saya cepat, saya ingin lebih cepat."

"Saya seorang kompetitor yang alami, ini adalah sesuatu yang kamu dapat sejak lahir."

"Ketika kamu empat atau lima tahun, jika saya kalah game dari ayah atau kakek saya, saya menangis, saya lahir dengan mentalitas itu," terangnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P



Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X