JUARA.NET - Sebuah teori menarik soal wacana duel Khabib Nurmagomedov yang bakal membuat UFC kalah pamor muncul.
Si Elang saat ini sudah resmi purna tugas atau pensiun.
Dia menaruh sarung tangannya di kanvas usai berduel dengan Justin Gaethje pada tahun 2020 silam.
Sejak saat itu, pria berusia 34 tahun tersebut lebih aktif sebagai pelatih.
Khabib fokus membimbing rekan latihannya termasuk Islam Makhachev hingga jadi penerusnya sebagai juara kelas ringan.
Pada mulanya, dia masih sering menemani langsung rekan seperguruannya bertarung dari tepi oktagon.
Namun, mulai awal tahun 2023 ini eks jagoan asal Rusia tersebut sudah tak ikut lagi.
Keputusan untuk tetap berada dekat dengan keluarganya diambil oleh Khabib.
Meski sudah pensiun, putra dari pelatih legendaris, Abdulmanap Nurmagomedov ini masih menjadi pusat perhatian jagat MMA.
Para penggila tarung sepertinya masih ingin melihatnya bertarung.
Satu sosok petarung yang selalu dikait-kaitkan dengannya adalah Georges St-Pierre.
Bentrokan Khabib dengan eks jagoan berjulukan Rush itu bahkan diklaim bisa membuat UFC kalah pamor karena saking besarnya.
Teori mengejutkan ini datang dari pelatih, Ramazan Ismailov.
"Sejauh yang saya tahu, Khabib tetap menjaga kebugarannya," ucapnya, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Memang tidak berada di level profesional, tetapi dia tetap berlatih dan bergulat di sasana."
"Dengan ajang promosi yang jelas, duel Khabib vs (Georges) St-Pierre bakal membuat duel apapun di UFC tenggelam."
"Mereka berdua bisa dibilang sebagai juara tak terkalahkan."
"Khabib mengakhiri karier dengan rekor bersih, sedang Georges bisa membalaskan dendam pada orang-orang yang pernah mengalahkannya," sambung Ismailov.
Khabib dan St-Pierre merupakan petarung dengan gelar legenda di ajang pimpinan Dana White.
Baca Juga: Duel Elon Musk vs Mark Zuckerberg Bukan Candaan, Rival Khabib Nurmagomedov Angkat Bicara
Keduanya sama-sama ingin menjajal kekuatan masing-masing, namun hingga kini belum kunjung terwujud.
Soal aturan duel yang cocok untuk mereka, Ismailov tidak terlalu terpaku.
Yang jelas, dia bakal menonton bahkan jika dihelat pada jam-jam tak mendukung sekalipun.
"Jagat MMA begitu menginginkan duel tersebut, namun tak pernah terwujud," ujarnya.
"Jika digelar dalam aturan duel grappling, bentrokan tersebut bakal pecah."
"Pertarungan mereka bakal membuat jadwal duel lainnya hilang."
"Saya sendiri bahkan rela bangun pukul empat pagi untuk menyaksikannya."
"Khabib adalah petarung MMA terbaik."
"Di satu sisi, St-Pierre juga demikian. Dia begitu komplet," tutup Ismailov.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Championat |
Komentar