JUARA.NET - Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo tampaknya mulai menyesali ucapannya beberapa waktu lalu.
Fabio Quartararo beberapa waktu lalu sempat memberikan ultimatum pada Yamaha.
Pembalap asal Prancis itu mengaku akan menunggu perkembangan motor Yamaha hingga momen tes Misano pada September mendatang.
Setelah itu, ia akan mempertimbangkan masa depannya bersama Yamaha, apakah akan lanjut atau pindah ke tim lain.
Beberapa waktu setelahnya, Fabio Quartararo tampak mulai menyesali ucapannya.
Pembalap yang akan tampil di MotoGP Austria 2023 itu merasa jika ucapannya beberapa waktu lalu terlalu agresif.
"Saya sedikit terlalu agresif, mungkin terlalu berlebihan dengan apa yang saya bilang," tutur Quartararo Kamis (17/8/2023).
Quartararo mengakui jika dia mengatakan itu dalam kondisi yang terlalu banyak pikiran karena tak mendapatkan hal yang diinginkannya.
Baca Juga: Insiden Crash Mandalika Berujung Kabar Duka, Pembalap Jepang Meninggal Dunia
Pembalap Yamaha itu merasa ia begitu kesulitan, dari yang sebelumnya berjuang untuk memburu juara dunia, kini bahkan sulit masuk top 10.
"Paruh musim pertama, saya berpikir terlalu banyak tentang posisi yang saya mau."
"Selalu mencoba meraih kemenangan, podium top 5 dan saya tidak pernah bahagia dengan tidak meraih target saya," lanjutnya.
"Itu sulit karena saya sebelumnya berjuang untuk kejuaraan dua tahun terakhir dan sekarang berjuang untuk 10 besar."
"Sepuluh balapan pertama, kepala saya sangat marah, karena saya tahu potensi saya."
"Saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Tapi kami memiliki beberapa kesulitan dan menyadari sekarang bahwa 'Oke, kita harus melupakan posisi (10) ini', itu menyakitkan," terangnya.
Meski begitu, Quartararo sadar jika ia harus mengambil pelajaran dari pengalamannya saat ini.
Ia harus mulai berorientasi pada proses dan usahanya, bukan melulu soal hasil.
Quartararo menuturkan akan mengubah pendekatannya dan senang setelah memberikan usaha 100 persen apapun hasilnya.
"Tapi saya pikir saat ini kami harus mengambil pengalamannya."
"Kami harus memberikan 100% kami apapun posisinya."
"Dan saya pikir Silverstone sudah merupakan langkah maju yang kecil, tetapi saya ingin benar-benar mengubah pendekatan saya selama sepuluh balapan berikutnya."
"Karena menurut saya memberikan 100 persen adalah yang paling penting, diri saya dan tim, dan (apapun) posisi yang akan datang. Jika saya merasa kami memberikan yang terbaik, saya akan senang dengan itu," tambahnya.
Quartararo dan Yamaha tahun ini memang tengah dalam kesulitan.
Mereka kesulitan membuat motor yang kompetistif dan menempatkan pembalap mereka di posisi teratas.
Sejauh ini, Quartararo baru satu kali berhasil meraih podium dan saat ini berada di urutan ke-11 klasemen sementara MotoGP.
Sementara itu, rekannya Franco Morbidelli tepat berada satu strip di bawahnya dan belum berhasil mendapatkan podium apapun
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar