JUARA.NET - Eks petarung UFC, Francis Ngannou mengungkap salah satu pertarungan terbaik di kariernya.
Nagnnou dikenal sebagai salah satu petarung kelas berat paling menonjol dan berbahaya di UFC.
Ia tercatat pernah menjadi raja kelas berat UFC sebelum akhirnya mengakhiri kerjasama dengan promosi tersebut.
Kini, Ngannou diketahui bergabung dengan PFL dan kabarnya akan melangsung pertarungan tinju menghadapi Tyson Fury pada Oktober mendatang.
Menjelang pertarungan menghadapi Tyson Fury tersebut, Ngannou membagi cerita tentang salah satu pertarungan terbaik dalam perjalanan karier MMAnya di UFC.
Jika banyak orang akan memilih saat-saat dimana dia menang dan dalam kejayaan, pertarungan terbaik Ngannou adalah ketika dia kalah dari Stipe Miocic.
Ngannou menuturkan jika dia mulai serius dengan MMA sejak bisa mendapatkan kontrak bersama UFC.
Ia pun awalnya merasa semuanya mudah, karena selama berkarier di UFC dia belum pernah kalah sampai akhirnya dia melakukan duel penantang gelar menghadapi Stipe Miocic.
Dalam pertarungan itu, Ngannou akhirnya belajar hikmah dari sebuah kekalahan.
Secara karier profesional, ini bukan kekalahan pertama Ngannou.
Ia memang sempat kalah sebelumnya dari Zoumana Cisse, tapi itu terjadi di ajang luar UFC.
Sehingga kekalahan dari Miocic menamparnya dengan keras dan membuatnya tersadar akan pentingnya latihan dan mempersiapkan diri dengan baik.
Baca Juga: Francis Ngannou Murka, UFC Coba Berbohong dan Kaburkan Sejarah
"Saya tidak pernah benar-benar (menyukai) hal-hal MMA sampai saya mendapatkan kontrak UFC."
"Lalu saya berpikir, 'Saya harus melakukan ini dengan benar.' Itulah saatnya saya benar-benar masuk ke MMA," kata Ngannou.
"Saya sampai di sana dan segalanya tampak mudah bagi saya."
"Tidak memiliki pengalaman tetapi berhasil menjatuhkan banyak orang."
"Pada titik tertentu, Anda seperti, (jangan) memaksakan diri ke dalamnya. Sampai aku mendapatkan pertarungan (menghadapi) Stipe."
"Itu adalah pertarungan pertama saya yang sebenarnya. Saya kalah dalam pertarungan itu, dan saya pikir sejak malam itu saya memahami segalanya," tutur Ngannou.
"Jika Anda bertanya kepada saya sejauh ini, itu adalah pertarungan terbaik dalam karier saya."
"(memang) Bukan hasil yang saya inginkan, namun setelah pertarungan itu, saya tahu bahwa, 'Oke, ini tidak akan terjadi lagi."
"Saya tahu bagaimana rasanya berada di sana, pada saat itu, untuk masuk ke dalam air yang dalam."
"Saya tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam pertarungan itu."
"Tapi, saya tidak akan menyadarinya jika pertarungan itu tidak (berkhir) salah."
"Itu sebabnya ketika saya melihat pria yang tidak terkalahkan, sayaseperti, ' Dia membutuhkan sesuatu. Pelatihannya belum selesai.' Sampai Anda mengalami kekalahan itu, Anda baru memahami bagian terakhir dari latihan," terangnya.
Usai kekalahan dari Stipe Miocic, Ngannou kembali mengalami kekalahan dari Derrick Lewis di pertarungan selanjutnya.
Tapi steelah itu, ia terus menang hingga akhirnya bisa meraih sabuk juara kelas berat dan akhirnaya keluar dari promosi UFC.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | MMANews.com |
Komentar