JUARA.NET - Pada hari ini tepat tahun lalu, 27 Agustus 2022, Liverpool melakukan pembantaian di atas lapangan yang didedikasikan untuk seorang anak yang meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.
Pada 22 Agustus 2022, Olivia Pratt-Korbel, seorang anak perempuan berusia 9 tahun, menjadi korban penembakan di Liverpool.
Seperti dikutip dari Guardian, sang penembak bermaksud mengenai seorang anggota geng yang melarikan diri.
Tetapi, peluru nyasar ke Pratt-Korbel yang sedang bersama ibunya di depan rumah.
Salah satu peluru menembus pergelangan tangan sang ibu dan bersarang di dada Pratt-Korbel.
Nyawa Olivia Pratt-Korbel tak bisa diselamatkan akibat penembakan tersebut.
Lima hari setelah berpulangnya Pratt-Korbel, Liverpool menjamu Bournemouth di Anfield pada pekan ke-4 Liga Inggris.
Sebelum pertandingan, pelatih Si Merah, Juergen Klopp, ikut mengomentari tragedi tewasnya Pratt-Korbel.
"Kalau kami bisa membantu, kami akan melakukannya," katanya.
"Anak berusia sembilan tahun? Bagaimana ini bisa terjadi?"
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Conor McGregor Tantang Raja Tinju, Aksinya Dipuji Mike Tyson
"Semakin dipikirkan, semakin saya tidak mengerti."
"Tragedi ini terjadi di sebuah kota yang spesial di mana orang-orangnya saling menjaga satu sama lain."
"Saya ingin memberikan simpati dari semua orang di Liverpool kepada keluarga Olivia."
Agaknya semangat untuk mendedikasikan hasil pertandingan melawan Bournemouth kepada Pratt-Korbel membuat para pemain Liverpool jadi kesetanan.
Sebelum menghadapi Bournemouth, Liverpool padahal sedang dalam performa buruk.
Mohamed Salah dkk. tidak pernah menang dalam tiga laga pertama.
Liverpool berturut-turut ditahan Fulham 2-2 dan Crystal Palace 1-1.
Mereka kemudian kalah 1-2 dari rival besarnya, Manchester United.
Akan tetapi, saat melawan Bournemouth, The Reds melakukan pembantaian paling brutal dalam sejarah Premier League.
Liverpool sudah unggul 2-0 dalam waktu hanya 6 menit lewat gol-gol dari Luis Diaz (menit ke-3) dan Harvey Elliott (6').
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Calon Legenda Manchester United Beraksi, Cetak Hattrick Pertama Premier League
Babak pertama ditutup dengan skor 5-0 setelah Trent Alexander-Arnold (28'), Roberto Firmino (31'), dan Virgil van Dijk (45') ikut mencetak gol.
Di babak kedua, Liverpool menambah 4 gol lagi.
Dari gol bunuh diri Chris Mepham (46'), gol kedua Firmino (62'), Fabio Carvalho (80'), sampai gol kedua Diaz (85') yang menutup pertandingan dengan skor 9-0.
Hasil itu menyamai rekor kemenangan terbesar dalam sejarah kompetisi.
Sebelumnya hanya ada 3 kejadian di mana sebuah tim bisa menang 9-0 di Premier League.
Mereka yang berhasil melakukannya adalah Manchester United saat melawan Ipswich Town pada 1995 dan Southampton pada 2021.
Tim lainnya yang mampu menang 9-0 adalah Leicester City ketika menghadapi Southampton pada 2019.
Liverpool juga menyamai rekor kemenangan terbesarnya di divisi teratas Liga Inggris.
Mereka pernah menang dengan skor yang sama waktu melawan Crystal Palace pada musim 1989-1990.
Setelah pertandingan, kapten Liverpool, Jordan Henderson, melepas seragamnya.
Kaus dalamnya bertuliskan: "Istirahatlah dengan tenang, Olivia. YNWA."
Setelah itu, Henderson membuat cuitan di Twitter: "Hasil ini untuk Olivia."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar