JUARA.NET - Winger Manchester United, Antony, buka suara soal tudingan kekerasan yang dilakukan dia terhadap mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin.
Pada awal bulan ini, nama Antony dicoret dari Timnas Brasil menyusul tuduhan dari Cavallin.
Antony disebut oleh Cavallin telah melakukan banyak tindakan kekerasan terhadap dirinya.
Sang mantan pacar mengeklaim bahwa dia diserang sehingga mengakibatkan rusaknya implan payudara.
Cavallin juga menyebut ada luka di bagian jarinya akibat lemparan gelas dari Antony.
Bahkan ada ancaman untuk melemparnya dari mobil yang sedang melaju kencang.
Manchester United belum mengambil tindakan terhadap Antony karena menunggu hasil penyelidikan tuntas.
Namun, pastinya nama Antony menjadi jelek.
Baca Juga: Diduga KDRT, Winger Man United Antony Dicoret dari Skuad Timnas Brasil
Jika terbukti bersalah, bisa jadi dia akan mengalami nasib seperti Mason Greenwood.
Bintang muda Manchester United itu ditendang dari klub juga karena kasus kekerasan terhadap pasangannya.
Walaupun kemudian tuntutan kepada Greenwood dibatalkan, sang penyerang tetap tidak mendapatkan tempat lagi di Man United.
Berusaha menyelamatkan kariernya, Antony buka suara soal tuduhan yang dialamatkan kepadanya pada Jumat (8/9/2023).
Pada intinya, Antony membantah telah melakukan kekerasan dalam wawancaranya bersama saluran televisi Brasil, SBT.
"Saya sama sekali tidak pernah mendukung kekerasan pada perempuan," katanya seperti dikutip dari DailyMail.
"Tindakan itu salah, 100 persen salah. Saya punya ibu dan saudara perempuan."
"Saya tidak akan pernah menginginkan mereka mengalami kekerasan."
Baca Juga: Manchester United Nyaris Ketikung Tim Ini soal Transfer Soyfan Amrabat
"Saya punya bukti. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah menyerang perempuan."
Soal tuduhan kekerasan yang mengakibatkan implan payudara Cavallin mengalami dislokasi, Antony memberikan bantahan.
"Implan itu sudah rusak. Kondisi silikonnya sudah didiagnosis pada 2020 sebelum saya bertemu dia."
"Dia memang sudah harus menggantinya. Apakah saya memukul perempuan di dada? Tidak pernah."
Untuk tuduhan mengancam akan melempar Cavallin dari dalam mobil, Antony juga membantah.
"Saya di dalam mobil dan diam saja. Malah dia yang mendorong-dorong saya."
Soal jari Cavallin yang terluka, Antony punya argumennya sendiri.
"Dia minum-minum. Saya memintanya berhenti minum," lanjut Antony dalam wawancara yang diwarnai dirinya menangis itu.
Baca Juga: Manchester United Kalah dari Arsenal, Erik ten Hag dan Jadon Sancho Berantem Sendiri
"Ketika saya mau mengambil gelasnya, dia berusaha bertahan. Pegangan gelasnya patah dan menggores jarinya."
Antony juga menyatakan bahwa Cavallin memanipulasi percakapan mereka di WhatsApp untuk merusak reputasinya.
"Ada banyak hal yang diganti dalam tangkapan layar yang dikirimnya ke media."
"Dia bahkan menghapus beberapa kalimat, menyisakan kata-kata yang dia memang inginkan untuk mendiskreditkan saya."
"Saya punya buktinya dan akan mengajukan ini dalam penyelidikan."
Antony benar-benar berada dalam situasi sulit karena masalah ini.
Belakangan, malah ada dua perempuan lagi yang menyusul mengakui mengalami kekerasan yang dilakukan pemain berusia 23 tahun itu.
Mahasiswi Rayssa de Freitas mengaku pernah dianiaya Antony setelah meninggalkan klab malam di Brasil.
Seorang pegawai bank, Inggris Lana, juga menyatakan pernah dibanting dengan keras oleh Antony ke dinding setelah dia menolak ajakan berhubungan badan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar