JUARA.NET - Kisah menarik soal Valentino Rossi dibeberkan Luca Marini saat membahas motivasnya menjadi seorang pembalap MotoGP.
Debut pria berusia 26 tahun tersebut di kelas Moto3 terjadi pada tahun 2013 silam.
Saat itu dia tampil sebagai pembalap wildcard untuk FTR Honda.
Sayang, debutnya tak berakhir manis karena tidak bisa menyelesaikan balapan.
Setahun berselang, Marini kembali dapat kesempatan wildcard tetapi di kelas Moto2.
Hasil yang dia dapatkan sedikit lebih baik yakni posisi ke-21.
Dari sinilah kariernya semakin meningkat.
Dia sempat menjalani lima musim di kelas Moto2, sebelum akhirnya promosi ke MotoGP.
Ditanyai soal motivasinya menjadi pembalap, Marini melepas komentar yang menarik.
Sang kakak, Valentino Rossi ternyata bukanlah sosok yang membuatnya terjun ke balap sepeda motor.
Baca Juga: Soal Marc Marquez ke Ducati, Adik Valentino Rossi Bilang Begini
Dia bahkan sempat tidak mengetahui betapa hebat kakaknya di dalam dan luar lintasan.
"Tidak (bukan Rossi yang jadi motivasinya membalap). Saat saya masih kecil, saya tidak tahu betapa terkenalnya kakak saya," katanya, dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Saya melihatnya hanya berada di sana dan seperti orang normal."
"Kadang-kadang, saya melihatnya di televisi. Tetapi, saya tidak tahu betapa besarnya yang dia representasikan."
"Saat saya memulai membalap, saya seperti dibimbing oleh motivasi dalam diri saya yang paling dalam."
"Asyiknya mengendarai sepeda motor serta sensasi yang saya rasakan saat meng-geber-nya dengan kencang."
"Dan karena saya merasa bisa melakukannya dengan baik, saya kemudian menjadikannya sebagai pekerjaan utama."
"Ayah saya yang banyak membantu," imbuh Marini.
Pada MotoGP 2023, sang adik Rossi masih berseragam Mooney VR46 Racing.
Baca Juga: Karena Hal ini Aleix Espargaro Sebut Eks Saingan Valentino Rossi Tidak Normal
Menunggangi sepeda motor Ducati, performa pria kelahiran Urbino, Italia ini sangat menjanjikan
Dari 12 seri yang sudah mentas, total 135 poin dia bukukan di antara lewat sebuah podium.
"Kecepatan serta bagian aerodinamikanya," bedah pembalap dengan nomor start 10 itu soal kehebatan sepeda motor Ducati.
"Di atas itu semua, bagian pengereman juga bagus."
"Mesin memang penting. Tetapi, saat Anda bisa mengejar bagian aerodinamika maka semuanya jadi lebih seimbang."
"Kami mungkin bukanlah yang terbaik perkara kecepatan maksimal."
"Tetapi, akselerasi kami saat keluar dari tikungan sangat baik."
"Saya pikir itulah salah satu kekuatan besar kami," imbuh Marini.
Baca Juga: MotoGP India 2023 Penuh Drama, Marc Marquez Hingga Rival Mario Aji Ketiban Apes
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar