JUARA.NET - Eks elatih Manny Pacquiao, Freddie Roach meramal peluang juara tinju, Canelo Alvarez di-KO lawannya Jermell Charlo.
Pertarungan mereka bakal dihelat pada 30 September mendatang di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada.
Takhta juara kelas menengah super jadi rebutan mereka berdua.
Saat ini singgasana itu sedang diduduki oleh Alvarez.
Petinju asal Mesiko tersebut baru saja mempertahankan gelar WBA, WBC, IBF dan WBO dari serangan John Ryder.
Kemenangan tersebut dipetik dengan pertarungan 12 ronde penuh.
Charlo praktis datang dengan tantangan lebih besar ketimbang Alvarez.
Pasalnya pertarungan tersebut mentas di kelas menengah super, sedang dia merupakan petinju natural divisi menengah ringan.
Keunggulan ukuran tubuh secara teori menjadi kunci bentrokan tersebut.
Namun, mantan pelatih Manny Pacquiao merasa Charlo bisa memukul KO lawannya.
Baca Juga: Keinginan Gila Ayah Tyson Fury Jika Sang Putra Habisi Francis Ngannou
Ramalan ini jelas gila karena perbedaan ukuran tubuh keduanya.
"Saya senang dengan pembawaan Charlo di atas ring tinju," kata Roach, dilanisr Juara.net dari Boxing-Social.com.
"Dia begitu ganas dan tak kenal ampun."
"Dia menjaga gayanya tersebut sejalan dengan kehebatannya di ring."
"Dia tidak bisa diintimidasi. Dagunya kuat serta dia tak takut dipukul lawannya."
"Saya pikir Charlo punya pukulan yang tak bisa dihentikan Canelo. Apalagi jika duel digelar di berat yang lebih besar."
"Canelo harus menjauhi hook kiri dari Charlo. Pertanyaannya adalah apakah Canelo bisa menghindarinya? Saya pikir tidak. Oleh karena itu, saya pikir Charlo akan menang lewat KO," tambahnya,
Menariknya, belakangan Charlo juga dapat trik untuk mengalahkan Alvarez.
Pensiunan petinju, Bernard Hopkins memintanya agar tak terlalu sembrono dalam melakukan serangan.
Baca Juga: Francis Ngannou Ceritakan Jasa Kamaru Usman, Bikin Nekat Habisi Ciryl Gane Walau Cedera
"Jika Jermell bertarung hanya untuk membuktikan sesuatu, maka itu takkan jadi malam yang indah untuknya," ujar Hopkins.
"Jika dia bertarung seperti biasanya, dia bisa memaksa duel berlangsung 12 ronde penuh."
"Anda harus membawa bagian yang baru pada pertarungan seperti ini."
"Jika duelnya berbeda, saya takkan bicara seperti ini.'
"Tetapi, karena duelnya seperti ini, itu bukan soal melawan petinju yang tubuhnya lebih besar saja, dia adalah orang yang bisa bertarung konsisten seperti empat sampai lima tahun silam."
"Jika dia datang untuk soksok-an dan sembrono, Canelo bakal mengalahkan dia."
"Lihat saja apa yang terjadi pada musuh-musuhnya yang lain," tambahnya.
Baca Juga: Bukan Deontay Wilder atau Oleksandr Usyk, Tyson Fury Akui Inilah yang Bisa Kalahkan Dirinya
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | boxing-social.com |
Komentar