JUARA.NET - Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin tampaknya tak masalah menghadapi rivalitas yang toxic.
MotoGP era saat ini terhitung adem ayem, tak ada rivalitas panas yang sampai membuat para pembalapnya menarik urat dan menyimpan dendam bertahun-tahun.
Tapi, jika pun itu pada akhirnya terjadi Jorge Martin tampaknya tak keberatan meladeninya.
Martin saat ini diketahui bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia dalam perburuan gelar juara dunia.
Mereka hanya selisih tiga poin dan sering bersaing ketat di lintasan balap.
Walau begitu, tak ada permusuhan panas antara Martin dan Bagnaia karena mereka saling menghargai satu sama lain sebagai rival.
Martin mengakui jika dulu dirinya berteman dengan Bagnaia, tapi kini yang tersisa diantara mereka hanyalah respek satu sama lain.
"Kami dulu di Moto3 adalah rekan setim dan kami membuat sebuah ikatan yang bagus, kami dulu teman."
"Kami adalah teman, tapi kamu kehilangan hubungan itu tetapi Anda kehilangan hubungan selama bertahun-tahun."
"Sekarang kami rukun, tapi kami tidak memiliki persahabatan."
"Ada banyak rasa hormat dan saya mengagumi itu," tutur Martin.
Baca Juga: Bawa-bawa Valentino Rossi, Kode Keras Bagnaia Bikin Marc Marquez Senyum-senyum
Martin pun mengakui jika dia hanya bersahabat dengan satu pembalap MotoGP yakni Aleix Espargaro, sisanya semua adalah rival baginya.
Pembalap tim satelit Ducati ini pun menegaskan tak takut jika ada rival yang mencoba mencari gara-gara dengannya.
Meski begitu, tidak ada rivalitas yang toxic yang terjadi di MotoGP saat ini karena para pembalap saling menghormati satu sama lain.
"Kami tidak memilikinya sekarang, sekarang ada rasa hormat, hubungan yang baik, kami mempertaruhkan hidup kami setiap akhir pekan dan kami tidak perlu saling membenci."
"Jika mereka memprovokasi saya, itu bisa saja terjadi, tapi belum ada yang melakukan apa pun terhadap saya."
"Saya menghormati semua orang dan berteman baik dengan Aleix Espargaro, tapi sisanya bukan teman saya."
"Percikan api bisa muncul jika bersentuhan dengan pembalap tertentu, tapi itu bukanlah tingkat kebencian yang dimiliki Senna dan Prost, atau Lorenzo dan Pedrosa, atau Marc dan Valentino."
"Sebelumnya, dua orang bersaing memperebutkan gelar, dan sekarang ada lebih banyak saingan dan lebih banyak kesetaraan, dan segalanya menjadi tenang."
"Saya lebih mudah marah dan pada saat-saat tertentu saya menjadi kepanasan."
"Tetapi saya berusaha menjaga sopan santun karena sekecil apa pun yang Anda katakan, semua orang di media sosial akan menyerang Anda. Ini adalah momen yang kritis."
Seperti kata Martin, MotoGP era sekarang memang penuh dengan rasa hormat antar pembalap.
Bahkan, pada beberapa momen terlihat para pembalap bisa bercanda bersama walau tetap bersaing ketat di lintasan.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar