JUARA.NET - Tim bulu tangkis Indonesia berakhir menelan pil sangat pahit di sepanjang sejarah Asian Games 2022.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia sama sekali tak berhasil meraih satupun medali di Asian Games 2022.
Sebelumnya, Indonesia merupakan negara yang langganan meraih setidaknya satu medali emas di cabor bulu tangkis pada Asian Games kecuali pada tahun 1986 dan 1990.
Tapi, setidaknya pada dua tahun itu (1986 dan 1990) skuad Indonesia masih meraih medali dengan warna lain seperti perunggu dan perak.
Tapi pada tahun ini, Indonesia berakhir mendapatkan 0 medali usai tiga wakilnya yakni Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung berakhir tumbang di babak perempat final.
Akhir buruk Indonesia itu pun mendapatkan sorotan dari media Malaysia, The Star.
The Star menyoroti bahwa untuk pertama kalinay dalam sejarah Asian Games, Malaysia berhasil tampil lebih baik dari Indonesia.
"Untuk pertama kalinya, pebulu tangkis kami mengalahkan rival utama Indonesia," tulis The Star dalam judul artikelnya.
Dalam isi artikelnya, The Star menyoroti kegagalan Indonesia.
Seperti yang ditulis The Star sebagai judul, Malaysia memang tampil sedikit lebih baik ketimbang Indonesia di Asian Games 2022 kali ini.
Malaysia memang gagal total di nomor beregu sama seperti Indonesia, tapi di nomor individu mereka berhasil membawa pulang satu medali perunggu.
Medali perunggu itu didapat dari sektor ganda putra lewat pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Aaron/Soh berhasil lolos ke babak semifinal usai menaklukkan wakil China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi di perempat final.
Namun, langkah mereka pada akhirnya terhenti di tangan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag.
Kabid Binpres PBSI Minta Maaf
Terlepas dari perbandingan nasib Malaysia dan Indonesia di Asian Games 2022, Kabid Binpres Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI), Rionny Mainaky telah meminta maaf atas hasil buruk yang diraih skuad merah putih.
"Saya atas nama tim bulu tangkis Indonesia meminta maaf kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia atas kegagalan ini," tutur Rionny.
"Hasil ini tanggung jawab saya sebagai Kabid Binpres."
"Tapi izinkan saya untuk menyampaikan evaluasi dan kendala yang dihadapi tim secara lebih utuh nanti setelah saya, tim pelatih dan pengurus mengadakan rapat setibanya di Jakarta," lanjutnya.
Rionny pun tak menampik jika masih banyak sisi yang harus segera dibenahi.
"Saya pastikan kondisi tim tetap solid, tetap kompak. Kami semua sadar kami belum berhasil jadi kami sepakat untuk memperbaiki dan bangkit bersama-sama," ungkap Rionny.
"Banyak hal yang memang harus segera dibenahi. Kekurangan-kekurangan Ini menjadi PR kami di tim kepelatihan."
"Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasi seluruh pihak berupa saran dan kritik kepada kami."
"Ini akan menjadi bahan evaluasi kami juga," terangnya.
Rionny juga mengapresiasi perjuangan para pemain dan berpesan agar para pebulu tangkis Indonesia bisa kembali bangkit untuk menatap kompetisi-kompetisi berikutnya.
"Saya berterimakasih kepada para pemain yang sudah berjuang maksimal sesuai kemampuan mereka. Dan saya berpesan untuk tidak terlalu berlarut dalam kesedihan."
"Segeralah bersiap untuk turnamen selanjutnya. Yaitu ada Denmark Open dan French Open pekan depan. Semoga hasilnya mereka bisa lebih baik," tandasnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | the star |
Komentar