JUARA.NET - Asian Games 2022 berakhir dramatis bagi Kodai Naraoka, tunggal putra yang jadi mimpi buruk wakil Malaysia, Ng Tze Yong.
Laju wakil Jepang itu memang terhenti di babak semifinal.
Dia harus mengakui keunggulan tunggal putra China, Shi Yu Qi.
Pertandingan tersebut berakhir dalam dua gim yakni, 5-21 dan 15-21.
Sebelum dihentikan wakil tuan rumah, Naraoka sempat menjadi mimpi buruk pebulu tangkis Malaysia, Ng Tze Yong.
Tunggal putra yang kerap disebut sebagai penerus Lee Chong Wei itu dibuat tak berdaya dua gim langsung, 24-22 dan 21-15.
Namun, medali perunggu yang dibawa pulang jelas membawa kisah tersendiri.
Di sepanjang turnamen tersebut, Naraoka tak hanya melawan musuh yang berat tetapi juga dirinya sendiri.
Cedera yang diidap membuatnya harus menjalani pertandingan dengan susah payah.
Pada awalnya dia bahkan tak yakin bisa turut bermain.
Baca Juga: Pengakuan Menarik Tunggal Putri Terbaik China usai Digasak An Se-young di Final Asian Games 2022
Oleh karena medali perunggu yang dia dapatkan sudah membuatnya puas.
"Saya sebenarnya tak yakin bisa ikut berkompetisi karena cedera yang saya idap," ujar Naraoka, dilansir Juara.net dari Badspi.jp.
"Tetapi, saya senang karena malah bisa mendapatkan medali perunggu. Ada bagian dari dalam diri saya yang merasa kondisi saya sempurna."
"Saya sempat merasa bisa mendapatkan medali yang lebih bagus lagi. Tetapi, ada banyak kompetisi lainnya setelah ini. Saya tak punya pilihan lain dan cedera tak bisa dihindari."
"Pada akhirnya mendapatkan medali di tengah kondisi seperti itu sudah sangat baik," sambungnya.
Bertanding dengan cedera, Naraoka melakukan cara heroik demi mengamankan kemenangan.
Dia berusaha menyelesaikan pertandingan dalam dua gim dan secepatnya.
"Saya pikir tak ada tips khusus. Anda hanya harus melakukan yang terbaik," bebernya.
"Karena saya tidak bisa banyak latihan, tentu saya khawatir dengan kekuatan fisik saya. Dengan demikian, melaju hingga final sangat sulit untuk tubuh saya."
"Oleh karena itu, saya berusahan menyelesaikan duel dengan dua gim langsung dan secepat mungkin," imbuh Naraoka.
Selanjutnya, beberapa turnamen World Tour menunggu tunggal putra Negeri Sakura tersebut.
Salah satunya tak boleh terlewat adalah Denmark Open 2022 yang merupakan turnamen Super 750.
Dengan jadwal yang masih padat, Naraoka berniat membereskan urusannya dengan cedera sembari berjuang semaksimal mungkin.
"Pertama-tama, saya ingin menyembuhkan cedera saya dahulu," ungkapnya.
"Mencari tahu apakah yang harus saya lakukan sekarang. Saya ingin meningkatkan kekuatan fisik saya dahulu."
"Saya ingin melakukan yang terbaik tetapi juga tak mencederai diri sendiri. Tentunya saya juga ingin jadi diri saya sendiri," tambah Naraoka.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar