JUARA.NET - Olahraga Indonesia berduka dalam sejarah hari ini 9 tahun yang lalu di mana atlet legendaris, Mohammad Sarengat, dipanggil Yang Maha Kuasa.
Nama Sarengat selamanya akan terpatri dalam sejarah olahraga Indonesia.
Lahir di Banyumas pada 28 Oktober 1939, Sarengat yang merupakan seorang sprinter punya jasa besar untuk olahraga nasional.
Dia merupakan pemecah kebuntuan Indonesia meraih medali emas di Asian Games.
Dalam tiga edisi pertama partisipasi Indonesia di Asian Games pada 1951, 1954, dan 1958, Tim Merah Putih maksimal hanya bisa meraih medali perunggu.
Catatan itu berubah di Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta.
Adalah Mohammad Sarengat yang menjadi atlet pertama dari Indonesia yang bisa meraih medali emas Asian Games.
Medali emas pertama itu datang dari cabang atletik nomor lari 100 meter.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Eliud Kipchoge Selesaikan Maraton di Bawah 2 Jam
Sarengat menyelesaikan lomba di posisi pertama dengan catatan waktu 10,4 detik.
Catatan waktu itu menjadi rekor nasional yang sempat bertahan selama 20 tahun.
Rekor tersebut baru patah di Olimpiade 1984 oleh Purnomo M. Yudhi.
Tidak cukup hanya satu medali emas di Asian Games 1962, Sarengat juga menjadi yang terbaik di nomor 110 meter lari gawang.
Dia mengukir catatan waktu 14,3 detik, yang kala itu menjadi rekor Asia.
Selain dua medali emas, Sarengat juga memenangi medali perunggu di nomor 200 meter.
Setelah kebuntuan dipecahkan Sarengat, Indonesia pun punya tradisi selalu meraih medali emas Asian Games di semua edisi berikutnya.
Itu termasuk 7 medali emas yang baru saja diraih atlet-atlet Indonesia di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Rekor-rekor Bermunculan, LeBron James Bawa LA Lakers Jadi Juara NBA Terbanyak
Secara total, Indonesia mengoleksi 98 medali emas, 130 perak, dan 264 perunggu di Asian Games.
Dari cabang atletik, hanya ada dua orang lain yang bisa mengikuti jejak Sarengat meraih medali emas di Asian Games.
Mereka adalah Supriati Sutono di nomor lari 5.000 meter pada 1998 dan Maria Natalia Londa di nomor lompat jauh pada 2014.
Setelah pensiun sebagai atlet, Sarengat berkarier sebagai dokter Angkatan Darat dengan pangkat terakhir kolonel.
Dalam sejarah hari ini, 13 Oktober 2014, Mohammad Sarengat meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
Sarengat dirawat sejak 2012 setelah terserang stroke.
"Dia adalah salah satu figur terbesar dalam panggung atletik nasional," ujar Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung.
"Kesuksesannya di Asian Games 1962 akan selalu menjadi sebuah inspirasi."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas |
Komentar