JUARA.NET - Timnas Thailand baru saja habis digilas lawan dalam laga FIFA Match Day terbaru mereka.
Timnas Thailand baru saja merampungkan laga FIFA Match Day menghadapi Timnas Georgia di Stadion Mikheil Meskhi, Tbilisi, Kamis (12/10/2023).
Dalam laga tersebut, Timnas Thailand harus menelan kekalahan besar.
Gawang skuad Gajah Perang yang dikawal Kampol Pathomattakul berakhir diberondong 8 gol tanpa balas.
Kekalahan kali ini memang merupakan kekalahan terbesar kedua Thailand, setelah dulu sempat dikalahkan Inggris dengan skor 9-0 pada Olimpiade 1956.
Hasil itu pun membuat banyak suporter mengeluh di media sosial.
Kekalahan ini dianggap sebagai tanda-tanda kemunduran besar yang merujuk pada masalah manajemen yang menghalangi tim menurunkan pemain papan atas.
Menanggapi beragam keluhan yang ada, manajer tim sepak bola Thailand, Nualphan Lamsam atau yang lebih dikenal dengan Madam Pang meminta maaf kepada suporter.
"Sepanjang 16 tahun saya mengelola tim, ini adalah hari yang paling menyedihkan," ujarnya.
"Seperti penggemar sepak bola di seluruh negeri, saya sangat sedih melihat tim kami dikalahkan."
Dalam pernyataannya, Madam Pang menerima segala kritik terkait pengelolaan Timnas Thailand.
Ia juga menuturkan jika pihaknya kesulitan terkait pemain karena beberapa klub sepak bola menolak mengirimkan pemain terbaiknya untuk laga tersebut.
Madam Pang lantas berjanji akan menggunakan semua kritik untuk pelajaran dan memastikan Thailand tidak akan mengalami hasil sepetri ini lagi.
Meski berakhir menelan kekalahan telak, Madam Pang menyebut jika laga menghadapi tim Eropa bisa menjadi pengalaman berharga bagi tim.
Madam Pang pun berjanji akan membantu tim Thailand menjadi lebih kuat ke depannya.
Sementara itu, pelatih Timnas Thailand, Mano Polking mengatakan bahwa mereka tentu mengharapkan hasil yang lebih baik.
Tapi, tantangan yang ada cukup besar.
Selain itu, Polking juga menyebutkan jika ada beberapa pemain baru dalam tim sehingga masih butuh adaptasi.
Polking juga mengapresiasi usaha para pemainnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times |
Komentar