JUARA.NET - Mantan jawara UFC, Kamaru Usman ikut mengomentari hasil duel tinju Tyson Fury vs Francis Ngannou.
Francis Ngannou menjadi bahan perbincangan berbagai pihak usai debut luar biasanya di dunia tinju .
Aksi Ngannou yang membuat sang petinju kewalahan membuat banyak orang memujinya.
Pasalnya, Ngannou sempat hampir membuat Fury kalah KO di ronde ketiga.
Namun, hal itu tak berhasil dilakukan setelah Fury bisa bangkit kembali dan menyelesaikan duel hingga ronde ke sepuluh.
Walau Ngannou akhirnya kalah lewat keputusan angka split, eks jawara kelas berat UFC itu membuat Kamaru Usman merasa bangga.
Dalam sebuah kesempatan Usman tampak memuji pukulan Ngannou yang keras dan mengomentari keputusan juri.
"(Ngannou) mendaratkan pukulan yang lebih keras, serangan yang lebih bersih,namun ini adalah tinju," kata Usman.
"(Para juri) akan melakukan apa yang harus mereka lakukan."
"Tentu saja saya bangga, ya, sangat bangga."
"Saya sudah menduga hal ini, saya katakan jika Francis menyentuh Anda, dengan tangan mana pun, itu akan menjadi masalah."
"Saya (mengira) Tyson Fury merasakan hal itu, dan itulah mengapa ia memutuskan untuk bertarung secara point (dan bermain aman)," terang Usman.
Setelah pertarungan ini, Usman menyebut Ngannou menawarkan hal menarik untuk nama besar lainnya di kelas berat tinju dunia.
Ngannou bisa saja melakukan rematch atau menghadapi nama besar lain seperti Anthony Joshua dan Deontay Wilder di masa mendatang.
"Entah (pertandingan ulang atau lawan baru) tidak masalah," kata Usman.
"Anthony Joshua, Deontay Wilder, semua petinju lainnya, para petinju kelas berat dengan nama besar, saya rasa sekarang mereka melihat apa yang ditawarkan Francis Ngannou," terangnya.
Meski banyak yang berharap akan ada rematch, hal itu mungkin sulit dilakukan.
Mengingat, tidak ada klausa rematch dalam kontrak duel Tyson Fury vs Francis Ngannou.
Selain itu, Fury pernah mengatakan jika rematch mungkin terjadi hanya jika dia kalah dari Ngannou, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar