JUARA.NET - Francis Ngannou menerima kekalahan kontroversial dari Tyson Fury karena menyadari dunia tinju memang bobrok.
Secara kontroversial, Ngannou dinyatakan kalah angka split decision dalam pertarungan melawan Fury pada 28 Oktober lalu di Riyadh, Arab Saudi.
Walaupun sempat merobohkan sang juara dunia tinju kelas berat WBC, Ngannou divonis kalah angka 95-94, 93-96, 94-95.
Tidak sedikit pihak yang menyebut kemenangan The Predator dirampok dalam pertarungan tersebut.
Mereka yang merasa demikian menganggap jagat tinju tidak bisa menerima jika seorang juara dunia kalah dari sosok debutan.
Apalagi, Ngannou berasal dari MMA yang merupakan saingan berat tinju dalam bisnis olahraga tarung.
Berbicara lagi soal pertarungannya dengan Fury baru-baru ini, Ngannou sudah menerima kekalahannya itu.
Sang mantan juara kelas berat UFC sadar bahwa dia tidak akan bisa menang karena sistem di tinju memang seperti itu.
Baca Juga: Ketimbang Rematch dengan Tyson Fury, Israel Adesanya Ingin Lihat Francis Ngannou Lakukan Hal Ini
Bobroknya tinju sudah jamak diketahui dengan banyaknya hasil-hasil kontroversial sepanjang sejarah.
Kekalahan Ngannou hanya menjadi satu kejadian terbaru di mana seorang non-unggulan dijadikan pecundang walaupun sudah tampil meyakinkan.
"Kepada siapa saya bisa mengajukan banding? Saya tidak punya kesempatan," kata Francis Ngannou seperti dikutip dari Low Kick MMA.
"Saya pikir ini hanya cara lain untuk penghinaan."
"Saya jelas dirampok dalam pertarungan itu."
"Saya juga paham bahwa Anda tidak bisa begitu saja datang dan menghancurkan sistem seperti itu."
"Saya pikir secara keseluruhan ini adalah hasil yang buruk buat tinju."
"Ada banyak bisnis yang terlibat," lanjut jagoan asal Kamerun itu.
Baca Juga: Mike Tyson Bangga Lihat Francis Ngannou Sulitkan Tyson Fury, Omongannya Terbukti Jitu
"Beberapa juri dengan mudah mengorbankan diri mereka, mengambil keputusan itu untuk menyelamatkan wajah."
"Saya tahu ini pekerjaan yang kotor."
"Sangat jelas bahwa mereka sangat ingin tidak kalah."
"Bahkan ketika ada KO, mereka akan mencari cara untuk membuat saya kalah dalam pertarungan ini."
"Tyson Fury menyikut dan wasit tidak bilang apa-apa," tukas Ngannou.
Akan tetapi, kalau mau jujur, bobroknya sistem penilaian di tinju juga terjadi di MMA, tempat Ngannou berkarier sebelumnya.
Bahkan di UFC yang merupakan organisasi terbaik, keputusan-keputusan kontroversial juga jamak terjadi.
Bos UFC, Dana White, bukan sekali dua kali mengkritik performa juri yang menilai pertarungan.
Satu hal yang pasti baik di tinju maupun MMA, kalau seorang jagoan mau kemenangannya tidak bisa diganggu gugat, dia harus menang dengan KO atau penyelesaian cara lain sebelum penentuan hasil laga jatuh ke tangan juri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Low Kick MMA |
Komentar