JUARA.NET - Jagoan UFC, Dricus Du Plessis punya kisah menarik soal juara kelas ringan, Islam Makhachev.
Petarung kelas menengah itu blakblakan bahwa dirinya tidak menyukai gaya duel sang rekan seperguruan Khabib Nurmagomedov.
Selama ini jagoan asal Rusia tersebut kerap bertarung di bawah.
Memanfaatkan ilmu gulat sambo yang sudah lama ditekuni, dia kerap membontang-banting lawan sembari mencari kesempatan melakukan finish.
Cara duel tersebut rupanya kurang cocok bagi Du Plessis.
Berbeda dengan Makhachev, petarung asal Afrika Selatan itu memang lebih mengandalkan striking.
Kemampuan pukulan dan tendangan yang mengerikan dia dapatkan dari latihan kickboxing.
Menariknya, pria berusia 29 tahun ini juga piawai mengunci lawan.
Catatan kemenangan KO dan kunciannya bisa dibilang berimbang karena berada di angka 10 berbanding sembilan.
Du Plessis tidak malu-malu dalam menguak ketidaksukaannya pada gaya duel Makhachev.
Baca Juga: Usai Dikecewakan UFC dan Diremehkan, Khamzat Chimaev Nekat Tantang Jawara Baru Kelas Berat Ringan
Namun, siapa yang menyangka petarung berjulukan Stillknocks itu sekarang malah naksir berat.
Duel sang juara kelas ringan dengan Alexander Volkanovski lah yang menyulap pandangannya.
"Jujur saja saya bukan penggemar Islam Makhachev," ujar Du Plessis, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Saya saya tidak suka melihat gaya bertarung serta cara dia berduel."
"Sekarang, saya harus meminta maaf."
"Saya tarik kembali perkataan saya dahulu."
"Saya bertaruh untuk kepala saya sendiri, orang itu sungguh hebat!"
"Cara dia berartung dan membuat Volkanovski kalah sungguh luar biasa," tutupnya.
Makhachev bertemu The Great pada bulan Oktober lalu.
Baca Juga: UFC 296 - Ramalan Berakhirnya Mimpi Buruk Panjang Musuh Terkutuk Khabib Nurmagomedov
Bentrokan ini lahir dari drama mundurnya Charles Oliveira dari jadwal semula.
Penggantian lawan sama sekali tak mempengaruhi fokus sang juara kelas ringan.
Dia bahkan menyelesaikan tugasnya dengan sangat luar biasa.
Sebuah KO tendangan ganas Makhachev pertontonkan kepada para penggila tarung kala itu.
Kemenangan ini sekaligus membuatnya resmi duduki peringkat satu dalam ranking pound-for-pound dan berhak menyadang status petarung terbaik di UFC.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Championat |
Komentar