JUARA.NET - Korban Islam Makhachev, Alexander Volkanovski bertekad membuat lawannya di UFC 298, Ilia Topuria rasakan pengalaman yang buruk.
Pertarungan besar itu rencananya bakal digelar pada bulan Februari mendatang.
Mereka diadu guna memperebutkan singgasana raja kelas bulu.
Saat ini sabuk juara tersebut sedang dipegang Volkanovski.
Dia telah menguasai tempat nomor satu sejak 2019 silam.
Tidak ada yang mampu merebutnya bahkan petarung dengan gaya duel bak senapan mesin, Max Holloway sekalipun.
Jelang duel sebuat ikrar horor keluar dari mulut Volkanovski.
Jagoan yang dua kali dikalahkan Makhachev itu memberikan ancaman pada calon musuhnya.
"Pertarungan itu bakal meninggalkan pengalaman yang buruk untuknya," tegas Volkanovski, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Hal bagus takkan terjadi di sana."
Baca Juga: Kengeriannya Direnggut Tyson Fury, Deontay Wilder Sudah Habis
"Kisah berbeda tentu bisa saja terjadi."
"Itu akan terjadi andai dia datang dengan persiapan yang sangat keras."
"Dia datang dengan penuh kesadaran bahwa untuk meladeni saya dibutuhkan level yang berbeda," tambah Volkanovski.
Sebelumnya Topuria sudah terlebih dahulu menyentil calon lawannya.
Petarung asal Georgia itu bahkan sampai menambahkan status juara kelas bulu di laman sosial medianya seolah-olah sudah memenangkan duel.
Volkanovski tidak memasalahkan kesombongan dari calon lawannya.
Namun, dia juga mewanti-wanti agar Topuria tak termakan kesombongannya sendiri.
"jadi sedikit sombong bukanlah hal yang salah," ujarnya.
"Selama Anda bekerja dengan sangat keras, hal itu tidaklah salah."
Baca Juga: Terlihat Bercanda tapi Sungguhan, Petarung UFC Ini Manfaatkan AI untuk Susun Strategi
"Mungkin itulah yang terjadi di kasus Topuria."
"Mungkin dia sudah mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk."
"Tetapi, jika dia bersiap seperti biasa, maka itu adalah hal yang bodoh," sambungnya.
Menarik menantikan duel dua jagoan tersebut.
Topuria praktis datang dengan modal kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Bagaimana tidak? Dia tercatat tidak pernah kalah sepanjang karier profesionalnya.
Meski begitu, hal ini juga bisa memberikan tekanan bagi petarung berjulukan El Matador tersebut.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Championat |
Komentar