Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH HARI INI - Lahirnya Legenda Formula 1 Pengubah Nasib Ferrari

By Dwi Widijatmiko - Rabu, 3 Januari 2024 | 06:00 WIB
Michael Schumacher, pembalap legendaris F1 yang mengubah nasib Ferrari pada awal era 2000-an.
AFP
Michael Schumacher, pembalap legendaris F1 yang mengubah nasib Ferrari pada awal era 2000-an.

JUARA.NET - Sejarah hari ini 55 tahun yang lalu mencatat kelahiran salah satu nama besar dalam balap mobil Formula 1 yang menjadi legenda karena keberhasilannya mengubah nasib Ferrari, Michael Schumacher.

Membalap di pentas Formula 1 pada 1991-2006 dan 2010-2012, Schumacher menjadi juara dunia 7 kali.

Bersama Lewis Hamilton, Schumacher tercatat sebagai pembalap dengan gelar juara dunia F1 terbanyak sepanjang sejarah.

Sampai saat dia pensiun pada 2012, Schumacher juga merupakan pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak (91 kali) sebelum rekornya dipatahkan Hamilton (103).

Michael Schumacher lahir pada sejarah hari ini, 3 Januari 1969, di Huerth, Jerman.

Karier balap Schumacher dimulai dari karting pada tahun 1984 dalam usia 15 tahun.

Dengan cepat dia melesat dan pada tahun 1988 sudah mulai berlaga di Formula Ford.

Setahun berikutnya, Schumi promosi lagi ke Formula 3.

Pada 1991 dalam usia masih 22 tahun, Schumacher mulai berkompetisi di Formula 1 dengan membela tim Jordan kemudian pindah Benetton pada pertengahan musim.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Kapten Amerika Jadi Pesepak Bola Termahal tetapi Disia-siakan 

Dalam musim penuh pertamanya membela Benetton pada 1992, Schumacher membuat kejutan dengan finis di peringkat ke-3 mengungguli pembalap veteran, Ayrton Senna.

Senna saat itu sudah menyebut Schumacher sebagai "ancaman berat berikutnya" di sirkuit Formula 1.

Benar saja, pembalap F1 yang mengoleksi 155 podium sepanjang kariernya itu menjadi juara dunia bersama Benetton dua kali beruntun pada 1994 dan 1995.

Dalam kesuksesannya pada 1995, Schumacher juga membawa Benetton menjadi juara dunia konstruktor F1 untuk pertama kalinya sekaligus merusak dominasi McLaren dan Ferrari.

Michael Schumacher kemudian direkrut Ferrari pada 1996.

Dibayar 60 juta dolar AS atau sekarang hampir satu triliun rupiah selama dua tahun, Schumi diharapkan bisa memutus kebuntuan Ferrari.

Tim Italia itu terakhir memiliki juara dunia pada 1979 dan merebut gelar konstruktor terbaik pada 1983.

Ferrari saat itu sedang hancur-hancuran dengan mobilnya antara lain diledek sebagai "truk" dan "tidak bisa dikendarai".

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Liverpool Beli Mahal Bek yang Dipuji Lionel Messi dan Erling Haaland 

Namun, kerja sama Schumacher dengan kepala tim Jean Todt dan desainer Rory Brown serta direktur teknik Ross Brawn yang juga digaet dari Benetton mengubah Ferrari.

Kesuksesan memang tidak datang secara instan buat tim yang identik dengan warna merah dan logo kuda jingkrak itu.

Schumacher lebih dulu menghentikan puasa Ferrari sebagai juara dunia konstruktor pada 1999.

Kemudian datanglah era dominasi Schumi dan Ferrari pada selang 2000-2004.

Total 5 gelar juara dunia pembalap dan konstruktor dikoleksi Schumacher dan Ferrari pada periode tersebut.

Schumacher pensiun pada akhir musim 2006 dan sempat mencoba kembali pada 2010-2012 bersama tim Mercedes tanpa mendapatkan kesuksesan seperti di masa jayanya.

Dia akhirnya benar-benar pensiun pada akhir musim 2012.

Mengalami kecelakaan ski dan menderita cedera otak yang parah pada 2013, sampai sekarang kondisi Schumacher menjadi misteri.

Pihak keluarga menjaga rapat kondisi Schumi sehingga dia belum pernah terlihat lagi oleh publik sejak mengalami kecelakaan tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X