Siasat Hendrawan Poles Penakluk Raja Bulu Tangkis Dunia Viktor Axelsen

JUARA.NET - Pelatih asal Indonesia, Hendrawan membahas caranya memoles penakluk Viktor Axelsen, Ng Tze Yong.

Tunggal putra Malaysia tersebut tampil solid sepanjang tahun 2023.

Dia memang belum bisa menggondol gelar juara.

Meski begitu, penampilan ciamik dia tunjukkan pada Arctic Open 2023, bulan Oktober kemarin.

Ng mampu melaju hingga ke partai puncak.

Sayang, langkahnya dijegal kompatriotnya sendiri, Lee Zii Jia.

Selain perak di Arctic Open 2023, salah satu penampilan luar biasa pebulu tangkis kelahiran tahun 2000 ini muncul pada All England 2023.

Bukan kaleng-kaleng, dia bisa menjadi penakluk dari raja bulu tangkis dunia, Viktor Axeslen.

Kala itu Ng menumbangkan Si Nomor Satu dengan skor 21-15, 9-21, dan 23-21.

Baca Juga: Tak Mau Bebani Pikiran, Begini Kata Pelatih soal Perkembangan Cedera An Se-young

Hendrawan tentu saja senang dengan performa yang ditunjukkan anak didiknya tersebut.

"Ada peningkatan yang ditunjukkan oleh Tze Yong," ujar Hendrawan, dilansir Juara.net dari Bharian.com.my.

"Saat melihat Tze Yong, dia adalah pebulu tangkis yang bagus."

"Karena dia bisa menerima tekanan."

"Dia bisa membuat kejutan dengan mengalahkan pemain unggulan," sambungnya.

Meski senang, Hendrawan masih belum puas dalam memoles Ng.

Ada beberapa hal lagi yang perlu ditingkatkan dari juara Bahrain International Challenge 2022 itu.

Sang pelatih akhirnya menguak siasat untuk membuatnya jadi lebih sangar lagi.

Baca Juga: Hasil Tahun Lalu Kurang Baik, Rival Fajar/Rian Harus Kerja Keras Musim Ini

"Kendati demikian, itu semua perlu dilakukan dengan konsisten," bedahnya.

"Dia harus memenangkan pertandingan dengan berturut-turut."

"Ini yang sedang kami lakukan."

"Kami coba membuat permainannya lebih stabil."

"Proses untuk membina Tze Yong dari aspek karakter, kekuatan, dan kebugaran membutuhkan waktu."

"Semua orang bisa melihat sendiri kekurangannya dalam hal kekuatan dan kebugaran."

"Kalau butuh cepat, kami juga memikirkan aspek cedera."

"Itulah yang jadi pemikiran saya," tambah Hendrawan.