JUARA.NET - Pelatih Israel Adesanya angkat bicara terkait faktor yang membuat anak didiknya merasa lelah.
Israel Adesanya diketahui memilih mengambil waktu jeda usai kehilangan sabuk juaranya dari Sean Strickland tahun lalu.
Kala itu, Israel Adesanya menuturkan bahwa dirinya akan memanfaatkan waktu jeda untuk menyembuhkan diri.
Keputusan Israel Adesanya ini pun menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar dan petarung olahraga beladiri campuran.
Ada yang merasa Adesanya berhak mengambil jeda untuk menjaga kondisi fisik dan mentalnya.
Di sisi lain, ada yang merasa bahwa Adesanya tak seharusnya melakukan hal tersebut dan menyia-nyiakan tahun aktifnya.
Terlepas dari pro dan kontra soal masa hiatusnya, pelatih Israel Adesanya, Eugene Bareman memandang bahwa gaya hidup sang petarung menjadi faktor penting yang membuatnya memilih hiatus.
Menurut Bareman, Israel Adesanya memiliki gaya hidup yang kurang tepat untuk jawara.
"Israel tidak boleh kelelahan bertanding tiga atau empat kali dalam setahun," kata Bareman.
"Masalahnya adalah apa yang terjadi di antara pertarungan-pertarungan ini."
"Menurut pendapat saya, sebagai seorang atlet profesional, Israel tidak melakukan apa yang harus ia lakukan di antara laga-laga itu agar tidak kelelahan."
"Untuk tetap menjadi juara, di tingkat tertinggi olahraga kami, Anda harus menjalani gaya hidup tertentu, gaya hidup yang menyegarkan Anda."
"Anda harus fokus pada tujuan Anda dalam empat sampai enam bulan antara sekarang dan laga berikutnya, daripada menunggu UFC memanggil lawan tertentu untuk memulai persiapa," lanjutnya.
Bareman lantas menuturkan bahwa Israel Adesanya mungkin tak setuju dengan omongannya tersebut.
Tapi biasanya, dialah yang berakhir benar ketimbang anak asuhnya.
"Israel mungkin akan tidak setuju dengan hal ini dan berdebat dengan saya, dia sering melakukan itu. Tetapi biasanya saya yang benar (tertawa)," tambahnya.
Terlepas dari komentar Bareman, Israel Adesanya santer dikabarkan bakal segera comeback setelah menyatakan soal masa hiatusnya hingga tahun 2027 hanya sebuah candaan.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar