JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 60 tahun yang lalu, legenda tinju Muhammad Ali untuk pertama kalinya menjadi juara dunia kelas berat dengan mengalahkan monster yang sebelumnya dianggap tak bisa ditaklukkan.
Memulai karier tinju profesional pada 1960, Ali dengan cepat mendapatkan laga perebutan sabuk juara.
Dia hanya membutuhkan 19 pertarungan untuk menjadi penantang juara pada 1964.
Sosok yang menjadi juara dunia kelas berat tinju saat itu adalah Sonny Liston.
Liston memegang sabuk juara WBA, WBC, NYSAC, dan The Ring.
Di era 1950 dan 1960-an Liston dianggap sebagai monster tinju yang mungkin setara dengan Mike Tyson pada 1980-an.
Saat itu Sonny Liston dipandang sebagai petarung paling mengintimidasi di dunia.
Sabuk juara dunia direbut Liston setelah dua kali mengalahkan raja sebelumnya, Floyd Patterson, dengan KO pada ronde pertama.
Liston mengalahkan 8 dari 10 penghuni ranking teratas di kelas berat, 7 di antaranya dengan kemenangan KO.
"Orang bicara tentang Mike Tyson sebelum dia kalah, tetapi Liston lebih buas, lebih tidak bisa dihancurkan," kata promotor Harold Conrad.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Adu Jagoan Perempuan Pertama di UFC, Ronda Rousey Terlalu Kuat
Banyak pengamat sampai menganggap Liston merusak persaingan di tinju karena dia disebut-sebut tidak bisa dikalahkan.
Pertarungan Muhammad Ali dengan Sonny Liston terjadi dalam sejarah hari ini, 25 Februari 1964 di Convention Center, Miami Beach, Florida.
Muhammad Ali masih memakai nama aslinya, yakni Cassius Clay, bukan nama yang membuatnya terkenal sebagai legenda petinju berjulukan The Greatest.
Tidak diunggulkan bakal menang, Clay masuk ke pertarungan dengan rekor 19-0 (15-0).
Di lain pihak, Liston memiliki rekor 35-1 (24 KO).
Yang terjadi kemudian adalah kejutan besar di mana Cassius Clay malah menjadi pihak yang tampil dominan dalam pertarungan.
Kecepatan Clay membuatnya susah dipukul oleh Liston.
Clay justru mendaratkan lebih banyak pukulan sejak ronde pertama.
Di ronde ketiga, kombinasi pukulan Clay membuat Liston untuk pertama kali sepanjang kariernya mengalami luka robek di wajahnya.
Namun, pada ronde keempat, Clay menyatakan matanya sangat perih sampai tidak bisa melihat.
Beredar spekulasi bahwa penyebab mata Clay menjadi perih adalah balsem yang dipakai kubu Liston untuk melindungi luka robeknya.
Bahkan ada dugaan sudut Liston memang sengaja mengoleskan balsem itu di sarung tinjunya.
Pasalnya, pernah ada dua lawan Liston sebelumnya yang juga mengeluh mata mereka terasa terbakar.
Walaupun bertarung dengan mata yang praktis buta di ronde kelima, Clay selamat.
Iritasinya menghilang setelah matanya terbasuh keringat dan air mata.
Di ronde keenam, Clay mendominasi Liston dan memukulinya habis-habisan.
Sonny Liston tak bisa melanjutkan pertarungan di ronde ketujuh.
Cassius Clay pun dinyatakan menang TKO untuk menjadi juara dunia kelas berat yang baru.
Tidak lama setelah pertarungan ini, Clay mengubah namanya menjadi Muhammad Ali.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar