JUARA.NET - Soal jagoan terbaik di kelas welter, Bos UFC, Dana White punya pilihan yang menarik.
Banyak petarung sangar yang berkompetisi di kelas tersebut.
Salah satu yang paling terkenal adalah Georges St-Pierre.
Saat masih aktif bertarung, pria Kanada tersebut mendominasi kelas welter khususnya di ajang pimpinan White.
Hingga kini sosoknya masih memegang rekor jumlah pemertahanan gelar terbanyak di kelas welter UFC.
Kehebatan St-Pierre bahkan sampai memikat hati pelatih legendaris sekaligus ayah Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap Nurmagomedov.
Sang pelatih sempat ngidam berat menyaksikan duel petarung berjulukan Rush itu melawan anaknya.
Menariknya, nama St-Pierre belakangan tak disebut White sebagai petarung terbaik di kelas welter sepanjang masa.
Bagi pria berkepala plontos itu, sosok yang layak menyandang status tersebut adalah Kamaru Usman.
Baca Juga: PFL Siap Comot Rival Khabib Nurmagomedov yang Disia-siakan UFC
Si Bos UFC sadar bahwa pilihannya ini bakal menuai komentar miring.
Pasalnya sosok The Nigerian Nightmare memang bukan jagoan yang punya banyak penggemar.
Menguasai kelas welter dari 2019-2022, Usman kerap dapat kritikan karena gaya duelnya.
Petarung asal Nigeria ini memang lebih sering bermain aman.
Dia juga tidak malu-malu memilih jalan tampil dominan di atas kanvas yang bagi sebagian orang membosankan.
Meski demikian, White tetap merasa Usman sebagai yang terbaik.
"Bicara soal Kamaru Usman, dia sudah dua kali memuncaki divisi tersebut," ujar White, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Anda mungkin tidak menyukai dia."
Baca Juga: Saking Bencinya Lihat Mike Tyson vs Jake Paul, Bos UFC Sindir The Problem Child dengan Kalimat Ini
"Tetapi, mengerikan..."
"Anda tidak akan bisa menolaknya sebagai petarung kelas welter terbaik sepanjang masa," sambungnya.
Kehilangan gelarnya pada tahun 2022 silam, Usman sempat berusaha merebutnya kembali dari Leon Edwards.
Sayang, usahanya di duel ulangan mentok pada keputusan dewan juri.
Dia kembali dinyatakan kalah dari orang yang sama.
Setelah itu, Usman lagi-lagi memetik hasil minor yakni dikalahkan Khamzat Chimaev pada bulan OKtober kemarin.
Meski kalah, The Nigerian Nightmare tetap layak dapat pujian.
Bagaimana tidak? Dia maju sebagai petarung pengganti dan duel manggung bukan di kelas welter melainkan kelas menengah.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Championat |
Komentar