JUARA.NET - Korban gigitan Mike Tyson, Evander Holyfield, masih mampu menjadi juara tinju kendati sudah berumur hampir setengah abad dalam sejarah hari ini 14 tahun yang lalu.
Kesaktian Holyfield di jagat tinju dunia memang bukan kaleng-kaleng.
Di era tiga sabuk WBA-WBC-IBF, petinju berjulukan The Real Deal ini pernah menjadi juara dunia sejati di kelas penjelajah pada akhir 1980-an dan kelas berat di awal 1990-an.
Jagoan kelahiran 19 Oktober 1962 itu adalah satu-satunya petinju yang mampu mencapai prestasi tersebut di era WBA-WBC-IBF.
Holyfield pernah menang atas petinju-petinju top macam George Foreman, Larry Holmes, Riddick Bowe, Ray Mercer, Michael Moorer, dan John Ruiz.
Legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, pun tidak bisa mengalahkan Evander Holyfield di masa jayanya.
Saking frustrasinya, Tyson menggigit telinga Holyfield dalam pertarungan kedua mereka pada 1997.
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Holyfield yang usianya sudah melewati 35 tahun mulai mengalami kesulitan bersaing di level tertinggi.
Pada selang 1999-2004, Holyfield kalah 5 kali dalam 9 laga.
Saat memutuskan kembali bertarung pada 2006, The Real Deal sempat mengukir 4 kemenangan beruntun.
Performa itu membuat petinju kelahiran Alabama, Amerika Serikat, ini mendapatkan kesempatan tampil di laga perebutan sabuk juara.
Pada 2007-2008, Holyfield memang gagal dalam upayanya merebut sabuk juara kelas berat WBO dan WBA setelah dikalahkan Sultan Ibragimov serta Nikolai Valuev.
Namun, pemilik rekor total 44 kali menang, 10 kali kalah, 2 kali imbang, dan sekali no contest ini masih bisa menjadi juara di badan tinju dunia yang levelnya lebih rendah.
Evander Holyfield tampil memperebutkan sabuk juara WBF yang lowong pada sejarah hari ini, 10 April 2010.
Holyfield saat itu sudah berusia 47 tahun 173 hari.
Lawannya dalam pertarungan tersebut adalah petinju Afrika Selatan yang berusia 6 tahun lebih muda, Francois Botha.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Jadi Juara UFC, Khabib Tak Mau Conor McGregor Dipenjara
Evander Holyfield melakukan start dengan lambat.
Botha pun memegang kontrol selama 3 ronde pertama.
Namun, Holyfield mengambil alih kendali pertarungan di ronde-ronde berikutnya.
Di ronde 8, Holyfield merobohkan Botha.
Walaupun masih bisa bangun, Botha kemudian dihujani pukulan-pukulan lanjutan dari Holyfield yang membuat wasit menghentikan pertarungan.
Saat dinyatakan menang TKO, Holyfield sedang tertinggal skor 66-67 dalam perhitungan 2 dari 3 juri.
Dengan kemenangan atas Botha, Holyfield pun dinobatkan sebagai juara kelas berat WBF.
Akan tetapi, karena badan tinjunya berlevel rendah, pencapaian Holyfield itu tidak dianggap dalam jagat tinju.
Sampai sekarang rekor petinju tertua yang bisa menjadi juara dunia kelas berat dipegang oleh George Foreman.
Terakhir berstatus sebagai juara IBF pada 1995, Foreman berusia 46 tahun 5 bulan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar