Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukannya Tak Terima Malaysia Tersingkir dari Uber Cup 2024, Rexy Mainaky Kecewa dengan Sikap Pemainnya

By Ananda Lathifah Rozalina - Kamis, 2 Mei 2024 | 15:30 WIB
Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia, Rexy Mainaky
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia, Rexy Mainaky

JUARA.NET- Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia, Rexy Mainaky angkat bicara terkait penampilan tim putri Negeri Jiran di Uber Cup 2024.

Skuad bulu tangkis putri Malaysia harus menerima kenyataan pahit tersingkir di fase grup Uber Cup 2024.

Malaysia baru saja berhasil meraih kemenangan atas Australia di laga terakhir fase grup Uber Cup 2024.

Namun, kemenangan itu tak cukup membuat Malaysia lolos ke fase perempat final.

Pasalnya, skuad putri Negeri Jiran sebelumnya telah kalah dua kali dari Thailand dan Taiwan.

Usai melihat skuad putri Malaysia tersingkir dari Uber Cup 2024, Rexy Mainaky angkat bicara.

Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia itu mengakui bahwa secara realistis peluang anak diidknya untuk lolos memang kecil.

"Secara realistis, selain Goh Jin Wei dan mungkin Mei Xing, pemain lainnya masih berada di level International Challenge atau Super 100."

"Tentunya, ada kesenjangan dibandingkan dengan pemain top lainnya di kompetisi ini," tutur Rexy sebagaimana dilansir dari media Malaysia.

Tapi, ada satu hal yang membuatnya kecewa.

Baca Juga: Hasil Uber Cup 2024 - Penakluk Indonesia Rebut Tiket Semifinal, Jepang Lumat India

Bukan karena mereka tersingkir,Rexy mengaku kecewa dengan sikap para pebulu tangkis Malaysia saat melawan tim Thailand.

Menurut Rexy, para pebulu tangkis Malaysia seperti telah ketakutan duluan sebelum turun bertanding.

Meski begitu, apa yang terjadi akan menjadi pelajaran dan bahan evaluasi untuk mereka.

"Saya melihat tanda-tanda positif pada pertandingan pertama melawan Taiwan, tetapi saya tidak bisa menerima sikap para pemain pada pertandingan melawan Thailand."

"Mereka menunjukkan terlalu banyak rasa hormat kepada lawan dan terlihat sangat takut sebelum masuk ke lapangan."

"Ya, kami memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan tetapi para pemain juga harus menunjukkan keinginan."

Bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah kesempatan mereka untuk bermain melawan beberapa pemain terbaik di dunia.

"Ada kesenjangan, tetapi yang lebih jelas adalah perbedaan pola pikir.

"Semoga para pemain bisa belajar dari pengalaman di Piala Uber ini karena di edisi berikutnya, mereka harus siap menghadapi pemain-pemain top," terangnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Sumber : New Strait Times


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X