JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 23 tahun yang lalu, terjadi pembantaian dengan skor paling sadis dalam laga sepak bola antara Inter Milan kontra AC Milan di Liga Italia.
Saat ini Inter Milan sedang lebih unggul dari klub tetangganya, AC Milan.
Dalam 6 pertemuan terakhir di semua ajang, Inter Milan selalu menang.
Kemenangan terakhir pada 22 April lalu bahkan membuat La Beneamata memastikan diri menjadi juara Liga Italia 2023-2024.
Akan tetapi, 23 tahun silam AC Milan pernah berjaya atas Inter Milan.
Tidak tanggung-tanggung, Setan Merah membantai rival sekotanya dengan skor yang sampai sekarang menjadi rekor kemenangan terbesar dalam Derby della Madonnina.
Momen tersebut terjadi dalam sejarah hari ini, 11 Mei 2001.
Inter Milan menjamu AC Milan pada pekan ke-30 Liga Italia di Giuseppe Meazza.
Saat itu kedua tim sedang hancur-hancuran.
Inter Milan menempati peringkat 6 klasemen sementara AC Milan hanya berada 1 posisi di atasnya.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Cristiano Ronaldo Cetak Gol Terakhir buat Manchester United tetapi Bohong
Mereka kalah bersaing dengan AS Roma, Juventus, Lazio, dan Parma.
Inter Milan dan AC Milan sama-sama mengganti pelatih di tengah kompetisi.
I Nerazzurri mengganti Marcello Lippi dengan Marco Tardelli.
Di lain pihak, I Rossoneri menyingkirkan Alberto Zaccheroni dan merekrut Cesare Maldini.
Tardelli menurunkan formasi 3-5-2 dengan Sebastian Frey di bawah mistar.
Trio bek adalah Dario Simic, Laurent Blanc, dan Matteo Ferrari
Javier Zanetti, Stephane Dalmat, Luigi Di Biagio, Francisco Farinos, dan Vratislav Gresko menempati lini tengah.
Sementara itu, Alvaro Recoba dan Christian Vieri dipercaya di lini depan.
Di kubu AC Milan, Maldini menurunkan formasi 4-4-2 di mana Sebastiano Rossi sebagai kiper dengan anaknya, Paolo Maldini, menjadi salah satu bek.
Thomas Helveg, Alessandro Costacurta, dan Roque Junior melengkapi lini belakang.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - KO 20 Detik Antar Francis Ngannou ke Gerbang Perebutan Gelar Juara UFC
Lini tengah diisi oleh Gennaro Gattuso, Kakha Kaladze, Federico Giunti, dan Serginho.
Dua penyerang AC Milan adalah Andriy Shevchenko dan Gianni Comandini.
Satu pemain AC Milan tampil menonjol dengan mengobrak-abrik pertahanan Inter Milan.
Dia adalah sayap kiri Serginho yang membukukan 4 assist dan 1 gol dalam pertandingan tersebut.
AC Milan sudah mencetak gol di menit ke-3 setelah Comandini menurunkan umpan Serginho dengan tendangan kaki kiri di dalam kotak penalti.
Berselang 16 menit, Comandini kembali menjebol gawang Inter Milan dengan sundulan meneruskan assist Serginho.
Babak kedua berjalan semakin buruk bagi Inter Milan.
Federico Giunti mencetak gol ketiga buat AC Milan di menit ke-53 setelah tendangan bebasnya luput disentuh siapa pun untuk masuk ke gawang Inter Milan.
Serginho kembali membuat assist di menit ke-67, kali ini buat sundulan Shevchenko.
Di menit ke-78, Shevchenko mencetak gol lagi dengan meneruskan umpan Kaladze.
Masih belum cukup, AC Milan kembali menjebol gawang Inter Milan di menit ke-81.
Serginho menyempurnakan penampilan hebatnya dengan aksi mengiris pertahanan Inter Milan lewat kecepatan lari yang membuat dia dijuluki Il Concorde alias Si Pesawat Concorde.
AC Milan menang 6-0, skor yang hingga kini menjadi rekor kemenangan dengan marjin terbesar dalam laga derbi di Kota Mode.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | Transfermarkt.co.id |
Komentar