JUARA.NET - Berduel dengan Marc Marquez di lintasan MotoGP merupakan hal yang gila menurut pembalap timnya Valentino Rossi, Fabio Di Giannantonio.
Pria yang akrab disapa Diggia tersebut terlibat pesaingan lawan The Baby Alien pada seri Prancis beberapa waktu lalu.
Duel yang berlangsung di awal-awal sesi balapan utama itu cukup seru baginya.
Di Giannantonio akhirnya harus bertekuk lutut dari Marquez.
Dia menyelesaikan balapan di posisi ke-6, sedang sang pembalap Gresini Racing menggondol tempat kedua.
Klaim menarik lantas keluar dari joki timnya Rossi, Pertamina Enduro VR46 Racing Team ini.
Diggia menyebut duel melawan Marquez selalu masuk kategori gila.
"Selalu gila saat bertarung dengan Marc," bebernya, dilansir Juara.net dari Motosan.es.
"Karena dia adalah juara dunia delapan kali."
Baca Juga: Ducati Terjebak Dilema, Marc Marquez Beri Sinyal Siap Pindah
"Berada di dekatnya adalah sebuah kehormatan."
"Itu karena dia sangat kuat..."
"Berada di posisi hampir seimbang dan melibas dua putaran bersama Marc adalah hal yang gila," sambung pembalap berusia 25 tahun itu.
Masih soal balapan di seri Prancis, ada satu hal yang disoroti Di Giannantonio jadi penyebab dirinya tak bisa tampil habis-habisan.
Dia mengaku mendapatkan masalah pada lengan bawahnya.
Rasa tak nyaman tersebut muncul tepat setelah Marquez menyalipnya.
Momen ini juga yang akhirnya membuat Diggia hanya bisa bermain aman hingga balapan bubaran.
"Balapan saya sudah selesai saat menyisakan 11 putaran," tukasnya.
Baca Juga: Ducati Tak Perlu Galau, Begini Cara Pertahankan Jorge Martin dan Marc Marquez Menurut Lorenzo
"Itu terjadi saat Marc menyalip saya."
"Setelah itu, saya ada masalah dengan lengan bawah saya."
"Satu-satunya senjata saya adalah bertarung untuk mempertahankan posisi bukan berusaha mengejar yang ada di depan."
"Hingga pertengahan balapan, saya berusaha keras untuk mengejar mereka."
"Saat saya mulai lelah dan merasa ada masalah di lengan bawah, saya mulai fokus bertahan saja," imbuh Di Giannantonio.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar