JUARA.NET - Petarung UFC, Dustin Poirier mengungkap alasan mengapa dia harus menang dalam pertarungan menghadapi Islam Makhachev pekan depan.
Dustin Poirier akan segera melakukan duel perebutan gelar juara kelas ringan UFC pada 1 Juni 2024.
Menjelang laga tersebut, Poirier mengaku sudah siap baik secara fisik maupun mental.
Poirier merasa sangat percaya diri bisa mengalahkan siapapun termasuk jawara kelas ringan UFC, Islam Makhachev.
"Saya berada dalam (kondisi) terbaik saya secara fisik dan mental."
"Saya merasa sangat bagus, sangat percaya diri dan saya tahu saya bisa menghabisi siapapun di dunia di kelas 155 pon," tutur Poirier.
"Saya percaya dengan kemampuan saya dan taktik yang saya kembangkan selama 17 tahun bertarung."
"Saya hanya merasa saya diberkahi, saya menemukan cara untuk menang dalam momen yang kacau."
"Saya tahun itu terlihat gila, tapi itu adalah dimana saya merasa terbaik, dimana saya melakukan pekerjaan terbaik ketika saya adalah undedog."
"Saat punggung saya menghadap tembok, saat peluru beterbangan, saat darah mengalir, di situlah saya menemukan cara untuk menang," lanjutnya di UFC Countdown.
Walau sangat percaya diri, Poirier juga realistis bahwa ini mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk mengejar gelar.
Karena itu, dia harus menang, bukan karena para penggemarnya tapi untuk kerja keras dan pengorbanan jauh dari keluarga.
"Saya juga realistis, usia saya sudah 35 tahun, berapa kali lagi saya harus menempatkan diri saya di posisi ini lagi?"
"Bisa dikatakan ini adalah kesempatan terakhir saya untuk menjadi juara."
"Ini adalah kesempatan untuk mengatakan bahwa saya berhasil, saya melakukan apa yang saya katakan akan saya lakukan saat berusia 18 tahun."
"Ini adalah hal yang pribadi."
"Bukan untuk para penggemar, bukan untuk Hall of Fame, ini untuk saya dan istri saya untuk berpelukan dan mengatakan Anda benar-benar melakukannya."
"Semua suka dan duka selama 17 tahun terakhir, semua pelajaran yang saya dapatkan, di UFC 302, saya akan mengalahkan Islam Makhachev dan menjadi juara dunia," tambah Poirier.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar