JUARA.NET - Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky tampak ketar-ketir dengan penampilan para pebulu tangkisnya.
Sederet pebulu tangkis Malaysia dipastikan berhasil mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Namun, menjelang kompetisi bergengsi empat tahunan itu, penampilan beberapa wakil andalan mereka malah tak sesuai harapan.
Beberapa pasangan ganda Malaysia pekan lalu meraih hasil yang kurang baik di kompetisi Singapore Open 2024.
Pasangan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei berakhir tumbang di babak perempat final usai kalah dari wakil korea, Seo Seung Jae/Chae Yu Jung.
Hal serupa juga dialami oleh ganda putra mereka, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Wakil Malaysi di sektor ganda putra Olimpiade itu berakhir tumbang di babak perempat final usai dikalahkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Sementara itu, wakil ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan sudah gugur sejak awal kompetisi.
Duo andalan Malaysia itu kalah dari wakil China, Liu Sheng Shu/Tan Ning.
Baca Juga: Ganda Campuran Malaysia Jadi Korban Penipuan, Hasil Kerja Kerasnya Bertahun-tahun Nyaris Ludes
Melihat penampilan para wakil andalan BAM tersebut, Rexy Mainaky mengungkapkan keresahannya.
Direktur Kepelatihan BAM itu memberikan kritik pada ketiga wakil ganda andalan Malaysia tersebut.
Menurut Rexy, permainan Tan/Thinaah masih kurang dari harapan, sementara Chen/Toh kurang dewasa.
Rexy menyebut bahwa Chen/Toh tak bermain sesuai level mereka sebagai top 10 dunia.
"Penampilan Pearly-Thinaah jauh di bawah ekspektasi kami, sementara Tang Jie-Ee Wei masih kurang matang dan belum bermain layaknya pasangan 10 besar," ujar Rexy.
"Mereka tidak bisa selalu bergantung pada pelatih untuk memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan dan mereka harus tahu bagaimana menangani situasi di lapangan."
"Mereka memimpin 15-9 pada game kedua melawan Korea tetapi ingin menyelesaikan permainan terlalu cepat dan akhirnya kalah," lanjutnya.
Sedangkan ganda putra Aaron/Soh dinilai seperti bermain tanpa rencana dan kacau balau.
"Permainan Wooi Yik sudah kacau sejak awal melawan pasangan Denmark."
"Ia bermain seperti tidak punya rencana."
"Posisinya saat melakukan smash dan permainan netnya tidak karuan."
"Denmark juga bermain bagus. Mereka tidak memainkan permainan yang cepat tetapi sabar," terang Rexy.
Untuk mengatasi masalah ini, Rexy pun berniat memperbaiki mental para pemainnya agar rasa percaya dirinya meningkat.
"Kami perlu mencari cara untuk membantu mereka mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka."
"Psikolog Frederick Tan akan berbicara dari hati ke hati dengan mereka," tambahnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | the star |
Komentar