JUARA.NET - Petarung UFC, Dustin Poirier angkat bicara soal kemampuan Islam Makhachev dan Khabib Nurmagomedov.
Dustin Poirier baru saja merasakan kekalahan pahit saat menghadapi Islam Makhachev di UFC 302.
Dalam laga yang digelar pada awal Juni lalu, Poirier menelan kekalahan usai jadi korban teknik cekikan Islam Makhachev di ronde kelima.
Usai menjadi korban ketangguhan Islam Makhachev, Dustin Poirier bicara soal kemampuan bertarung lawannya itu.
Poirier mengakui bahwa gaya pertarungan milik Makhachev merupakan hal berat baginya.
Petarung UFC ini juga mengakui ketangguhan Makhachev dan kekuatannya.
"Gaya pertarungan seperti ini adalah yang terberat bagi saya; mereka yang akan melakukan gulat berantai dan membuat pertarungan berjalan lebih lambat," kata Poirier.
"Namun ia (Makhachev) adalah segalanya yang saya kira akan terjadi."
"Ia adalah sang juara."
"Saya tahu ia sangat tangguh."
Baca Juga: Seret Nama Khabib Nurmagomedov, Islam Makhachev Digadang Mampu Juarai Kelas Welter
"Saya tahu ia akan menjadi kuat."
"Saya tahu ia memiliki ketabahan. Anda tidak akan dapat berada dalam posisi seperti dirinya jika tidak memiliki semua itu," lanjutnya.
Tapi jika dibandingkan dengan Khabib Nurmagomedov, gaya tarung keduanya memiliki perbedaan.
Sebagai petarung yang juga pernah merasakan sulitnya menghadapi Khabib, Poirier tentu memahami gaya bertarung eks jawara kelas ringan itu.
Menurutnya, takedown Khabib dan Makhachev berbeda.
"Takedown berbeda (antara Khabib dan Makhachev)."
"Tekanannya mirip."
"Takedownnya berbeda, ia (Makhachev) melakukan banyak hal di bagian atas tubuh."
"Ia terus mencoba masuk ke dalam clinch dengan saya."
"Khabib akan melayangkan serangan yang lebih rendah," terang Poirier.
Selain itu, Poirier merasa Khabib lebih kuat secara fisik, Islam Makhachev memiliki tekanan yang luar biasa.
"Saya rasa Khabib lebih kuat, lebih kuat secara fisik, (namun) tekanan Islam sangat luar biasa."
Ia menegaskan bahwa baik Khabib maupun Makhachev sama-sama kuat walau tak sekuat itu, tapi soal kuncian, mereka memiliki cengkraman yang luar biasa.
"Semua pria ini kuat, namun tidak terlalu kuat, namun tekanannya (pada kuncian D'arce choke), itu seperti cengkeraman catok," pungkasnya.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar