JUARA.NET - Sejarah hari ini 101 tahun yang lalu mencatat keberhasilan seorang petinju Filipina menjadi juara dunia, 75 tahun sebelum Manny Pacquiao melakukannya.
Pacquiao tak pelak adalah petinju Filipina terbesar yang pernah ada.
PacMan merupakan satu-satunya petinju yang mampu menjadi juara dunia di 8 divisi berbeda.
Akan tetapi, Pacquiao bukan petinju Filipina pertama yang menjadi juara dunia.
Petinju pemilik rekor 62 kali menang, 8 kali kalah, dan 2 kali imbang ini pertama kali merebut sabuk juara pada 1998.
Menang KO atas Chatchai Sasakul di ronde 8, Pacquiao merebut sabuk juara kelas terbang WBC.
Sekitar 75 tahun sebelum keberhasilan Pacquiao itu, seorang pendahulunya menjadi juara dunia tinju pertama asal Filipina.
Orang itu adalah Francisco Villaruel Guiiledo atau lebih akrab dikenal dengan nama Panchito Villa.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Comeback Hebat Teman-teman Seangkatan Shin Tae-yong di Piala Dunia 1994
Melakukan debut profesional pada 1919, Villa sudah menjadi juara nasional pada 1921.
Pada 1922, Panchito Villa pindah ke Amerika Serikat dan rutin bertarung di sana.
Pada September 1922, Villa berhasil mengalahkan juara kelas terbang Amerika, Johnny Buff.
Dalam sejarah hari ini, 18 Juni 1923, Villa tampil menghadapi Jimmy Wilde dalam laga perebutan sabuk juara kelas terbang WBA, NYSAC, dan The Ring.
Wilde pernah menjabat sebagai juara dunia kelas terbang pada selang 1916-1923.
Wilde memilih Villa sebagai lawan karena popularitas petinju Filipina itu semakin menanjak.
Panchito Villa tidak mengecewakan dalam penampilannya.
Sudah sempat merobohkan Wilde di ronde 4 dan 5, petinju kelahiran 1 Agustus 1901 itu akhirnya menang KO pada ronde 7.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Masih Pakai Nomor 19, Lionel Messi 18 Tahun Cetak Gol Pertama di Piala Dunia
Villa pun menjadi juara dunia tinju pertama dari Filipina.
Villa tidak pernah mengalami kekalahan KO sepanjang kariernya yang melakoni total 102 pertarungan.
Sayangnya, Villa tidak memiliki hidup yang panjang.
Dia meninggal dunia dalam usia muda.
Villa mengalami komplikasi setelah giginya dicabut.
Dalam kondisi sakit, Panchito Villa tetap bertarung melawan Jimmy McLarnin pada 1925.
Laga itu menjadi pertarungan terakhir Villa.
Kondisi Villa memburuk di mana terjadi infeksi di mulutnya yang menyebar sampai ke kerongkongan.
Villa mengalami koma di atas meja operasi.
Dia meninggal dunia pada 14 Juli 1925, hanya 17 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-24.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | WBCBoxing.com |
Komentar