JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 49 tahun yang lalu, Muhammad Ali mempertahankan gelar juara dunia tinju kelas berat kendati tampil kepanasan di negara tetangga Indonesia, Malaysia.
Di masa jayanya, Ali pernah mengunjungi Asia Tenggara untuk bertarung di kawasan ini.
Indonesia mendapatkan kesempatan pertama menerima kedatangan legenda tinju berjulukan The Greatest itu.
Ali bertarung di Stadion Gelora Bung Karno pada 20 Oktober 1973.
Dia menang atas Rude Lubbers lewat keputusan mutlak.
Malaysia rupanya tidak mau kalah dari Indonesia dalam mendatangkan Muhammad Ali.
Legenda tinju pemilik rekor 56-5 itu berkunjung ke negara tetangga Indonesia untuk bertarung mempertahankan sabuk juara dunia tinju kelas berat WBA, WBC, dan The Ring yang sedang dipegangnya.
Ali dijadwalkan menghadapi Joe Bugner.
Pertarungan mereka berlangsung pada sejarah hari ini, 1 Juli 1975 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Di Benua Asia, Brasil Jadi Pentacampeao, Satu-satunya Juara Piala Dunia 5 Kali
Saat itu sudah berusia lebih dari 33 tahun, Ali dalam periode keduanya menjadi juara dunia tinju kelas berat.
Kedua petinju sudah pernah bertemu pada 1973 di mana ketika itu Ali meraih kemenangan dengan keputusan mutlak.
Pertarungan digelar di stadion terbuka sehingga kedua ketinju menghadapi tantangan lain berupa cuaca yang panas.
Ali dan Bugner masing-masing berasal dari Amerika dan Inggris.
Mereka jadi tidak terbiasa bertarung dalam cuaca yang panas seperti di Malaysia pada pertengahan tahun.
Namun, kendati kepanasan, Ali tampil sangat bagus.
Dia tetap bertarung sambil menari-nari dan melepaskan jab-jab cepat seperti kebiasaannya.
Lima ronde pertama berlangsung satu arah dengan The Greatest mendominasi pertarungan.
Bugner sanggup bertahan walaupun menerima banyak serangan dari Ali.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Tak Sampai 11 Detik, Striker Legendaris Turkiye Cetak Gol Tercepat di Piala Dunia
Di akhir ronde 10, Bugner mampu sebentar membuat Ali mundur lewat kombinasi pukulannya.
Akan tetapi, Muhammad Ali kembali memegang kendali pertarungan.
Di ronde 13, dia berhasil menyudutkan Bugner dan hampir memukul KO lawannya itu.
Bugner masih mampu bertahan tetapi dia menerima banyak sekali pukulan di ronde 15 saat Ali berusaha memberikan kemenangan KO kepada publik Malaysia.
Sekitar 22.000 orang hadir menonton langsung pertarungan Ali vs Bugner di Stadion Merdeka.
Akhirnya, Ali kembali menang dengan keputusan mutlak atas Bugner.
Tiga juri memberikan skor yang cukup telak yakni 73-67, 72-65, 73-65.
Setelah pertarungan ini, Muhammad Ali kembali naik panggung di Asia Tenggara.
Pada 1 Oktober 1975, Ali mentas di Filipina dan melakoni salah satu pertarungan paling terkenal dalam kariernya.
Duel ketiga melawan Joe Frazier itu mendapatkan judul Thrilla in Manila.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | boxingnewsonline.net |
Komentar