JUARA.NET - Petinju legendaris, Manny Pacquaio mengenang salah satu lawan yang paling merepotkannya.
Sepanjang karier, PacMan telah menggelar 72 pertarungan.
Berjajar musuh menyeramkan berhasil dia kalahkan.
Kemenangan terakhirnya didapatkan pada tahun 2019 silam.
Kala itu dia mengalahkan Keith Thurman dalam pertarungan alot 12 ronde penuh.
Sejumlah legenda tinju lain juga dikalahkan Pacquiao.
Pria asal Filipina ini tercatat pernah menggulung Oscar De La Hoya hingga Juan Manuel Marquez.
Dari jajaran lawannya, ada satu yang dinilai PacMan miliki pukulan paling dahsyat.
Sosok itu adalah petinju asal Puerto Rico, Miguel Cotto.
Baca Juga: Mau Obrak-abrik Kelas Berat UFC, Alex Pereira Harus Langkahi Gacoan Khabib Dahulu
Saking kerasnya pukulan sang mantan lawan, Pacquiao sampai masih bisa merasakan jotosannya hingga saat ini.
"Saya masih bisa merasakan beberapa pukulan yang dia lemparkan," tutur Pacquiao, dilansir Juara.net dari Secondsout.com.
"Tetap berada di tali pembatas ring bukanlah tempat yang tepat saat melawan jagoan seperti dia."
"Dia sungguh berakurasi tinggi."
"Dia benar-benar luar biasa," sambungnya.
Pertemuan Pacquiao dengan Cotto terjadi di tahu 2009 silam.
Mereka dipertemukan guna memperebutkan sabuk juara tinju kelas welter versi WBO.
Penggila tarung disuguhi duel yang begitu seru.
Baca Juga: Titah Raja Kelas Menengah UFC, Khamzat Chimaev Belum Layak Dapat Duel Perebutan Gelar
Pemenang duel ini nyaris saja ditentukan oleh dewan juri sampai akhirnya Pacquiao menggondol kemenangan KO tepat di ronde pamungkas.
Memanfaatkan pergerakan kakinya yang lincah, PacMan mampu menggiring Cotto ke tepian tali ring.
Beberapa kombinasi pukulan keras sempat dia sarangkan tepat ke kepala lawan.
Melihat sang petinju Puerto Rico yang tak bisa memberikan serangan balasan, wasit pun menghentikan pertarungan.
Kemenangan ini sekaligus memperpanjang rekor mentereng Pacquiao yang saat itu sedang memegang catatan 10 duel beruntun tanpa kekalahan.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Secondsout.com |
Komentar