JUARA.NET - Bahas hasil undian Olimpiade Paris 2024, pengamat asal Denmark, Jim Laugesen mulai pikirkan skenario gila menyangkut Viktor Axelsen.
Denmark sendiri meloloskan dua wakil di sektor tersebut.
Keduanya bahkan datang ke pesta olahraga empat tahunan ini sebagai unggulan.
Viktor Axelsen praktis jadi gacoan utama Negeri Skandinavia itu.
Seperti yang diketahui, penghuni ranking dunia tersebut merupakan juara pada edisi Olimpiade sebelumnya.
Di satu sisi, Anders Antonsen juga bisa menjadi harapan.
Tunggal putra peringkat empat ini tampil solid dalam beberapa turnamen terakhir.
Gelar juara dia dapatkan di Kejuaraan Eropa 2024 dan juga Indonesia Masters 2024.
Laugesen begitu pede dengan kemampuan dua wakil Denmark tersebut.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Anak Didiknya Masuk Grup Neraka Bareng Apri/Fadia, Begini Reaksi Rexy Mainaky
"Jalan masih begitu panjang," tutur Laugesen, dilansir Juara.net dari Sport.tv2.dk.
"Jalan Anders Antonsen atau Viktor Axelsen ke final panjang sekali."
"Tetapi, mereka saat ini merupakan peringkat kedua dan keempat."
"Kita semua tahu bahwa mereka bisa mengalahkan lawan-lawannya," imbuhnya.
Menariknya, Laugesen mulai terpikirkan skenario yang dia rasa cukup gila, yakni derbi Denmark di partai puncak.
Hal ini memang diakuinya sulit dibayangkan.
Tetapi, dia juga mengakui bahwa peluangnya tidak di angka nol persen.
"Berdasarkan undian tersebut, kita semua bisa bermimpi untuk sebuah skenario yang gila," bebernya.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Tunggal Putra Indonesia Diadang Lawan-lawan Merepotkan
"Skenario tentang derbi di final Olimpiade."
"Hal ini sungguh gila untuk dibahas."
"Di satu sisi, hal tersebut juga bukanlah sesuatu hal yang mustahil," tambah Laugesen.
UNDIAN OLIMPIADE PARIS 2024 SEKTOR TUNGGAL PUTRA DENMARK:
Grup E
- Anders Antonsen (Denmark/4)
- Ade Resky Dwicahyo (Maladewa)
- Collins Valentine Filimon (Austria)
Grup P
- Viktor Axelsen (Denmark/2)
- Nhat Nguyen (Irlandia)
- Misha Zilberman (Israel)
- Prince Dahal (Nepal)
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | Sport.tv2.dk |
Komentar