JUARA.NET - Sean O'Malley harus menerima kenyataan pahit kehilangan gelar juara di UFC 306.
Saat masuk ke dalam oktagon, Sean O'Malley sempat melakukan aksi meroda sebelum akhirnya berjalan biasa.
Beberapa saat setelah melakukan aksi tak biasa di momen masuk lapangan, Sean O'Malley pun siap bertarung menghadapi Merab Dhvalishvili.
Setelah perkenalan petarung, ronde pertama dimulai, Sean O'Malley mendekat dan mencoba menyerang Merab Dvalishvili.
Di awal ronde, Pertarungan sempat dijeda sejenak oleh wasit sebelum kembali dimulai.
Setelah pertarungan dimulai kembali, Sean O'Malley kembali melayangkan pukulan dan tendangan ke arah Dvalishvili.
Dvalishvili yang beberapa kali terserang pun mencoba memberikan perlawanan, ia beberapa kali melayangkan tendangan dan pukulan pada Sean O'Malley.
Di dua menit menjelang akhir, Dvalishvili berhasil menjatuhkan Sean O'Malley, tapi sang juara berhasil lolos dan mencoba kembali mengajaknya melakukan pertarungan berdiri.
Sean O'Malley yang masih setengah berdiri, mendapatkan beberapa serangan lutut dari Dvalishvili.
Pertarungan kembali berlangsung dalam kondisi berdiri, sebelum Dvalishvili kembali menjatuhkan Sean O'Malley.
Dvalishvili pun mencoba melakukan cekikan pada jawara kelas bantam itu tapi kembali belum berhasil mengakhiri permainan dengan lebih cepat.
Pertarungan kembali terjadi dengan kondisi berdiri sebelum bel tanda berakhirnya ronde berbunyi.
Ronde kedua dimulai, Dvalishvili dan Sean O'Malley mengawali dengan adu tendangan dan pukulan.
Beberapa menit ronde kedua berjalan, pertarungan bawah kembali terjadi, Dvalishvili mencoba mengunci pergerakan Sean O'Malley, semenatara sang jawara berusha melepaskan diri.
Di tengah pergulatan sengit itu, wasit menghentikan laga sejenak.
Baca Juga: Hasil UFC 306 - Berubah Jadi Pegulat, Valentina Shevchenko Rebut Sabuk dari Alexa Grasso
Saat permainan dimulai kembali, Dvalishvili terus membuat Sean O'Malley terdesak dengan upata kunciannya sebelum akhirnya dilepas di tiga detik sebelum ronde kedua selesai.
Sean O'Malley yang kepalanya bebas pun lantas berdiri dan memukul Dvalishvili dari belakang.
Ronde ketiga dimulai, adu serangan kembali dilayangkan oleh kedua petarung.
Di pertengahan ronde, Dvalishvili kembali menjatuhkan Seanb O'Malley, tapi petarung berambut warna-warni itu berhasil lolos.
Pertarungan pun kembali terjadi dalam kondisi berdiri, Dvalishvili beberapa kali melakukan percobaan takedown dengan menangkap kaki O'Malley atau mencoba mendapatkan pinggangnya.
Namun Sean O'Malley terus menjaga jarak hingga akhirnya tak ada yang berhasil mencetak kemenangan hingga ronde ketiga selesai.
Di ronde keempat, Dvalishvili kembali melakukan takedown pada O'Malley di pertengahan pertarungan.
Dvalishvili pun berusaha menahan pergerakan O'Malley yang mencoba melepaskan diri.
Ia melayangkan beberapa pukulan dan sikutan pada O'Malley uang kesulitan dalam penahanannya.
Saat O'Malley nyaris melepaskan diri, Dvalishvili kembali menahannya.
Dvalishvili bak lintah yang terus menempel dan tak melepaskan Sean O'Mallety apapun yang terjadi.
Ia terus menahan Sean O'Malley untuk tak berdiri dan memojokkannya di atas kanvas atau pinggir oktagon.
Dvalishvili dengan membabi buta memukuli O'Malley di akhir ronde keempat.
Pertarungan berlanjut ke ronde kelima, dalam pertarungan kali ini Sean O'Malley lagi-lagi dibuat terdesak usai dijatuhkan oleh Dvalishvili.
Namun, Dvalishvili kembali tak berhasil menyelesaikan perlawanan Sean O'Malley dengan baik.
Pertarungan kembali dilakukan dengan bediri, dalam kondisi itu, hidung Dvalishvili menjadi korban tendangan Sean O'Malley hingga berdarah.
Meski begitu, Dvalishvili tak menyerah dan tetap menyelesaikan pertarungan hingga akhir ronde.
Dvalishvili yang yakin bakal menang lewat keputusan pun tampak menaiki pinggir arena pertarungan setelah bel akhir ronde berbunyi.
Petarung bercelana merah itu kemudian meminta wignya dan memakainya menjelang pengumuman keputusan juri.
Dvalishvili akhirnya dinyatakan menang lewat keputusan angka mutlak dengan skor 49-46, 48-47, 48-47 dan dinobatkan menjadi jawara kelas bantam yang baru.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Komentar