JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 48 tahun yang lalu, legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali, meraih kemenangan kontroversial dalam laga ketiga melawan Ken Norton.
Dalam perjalanan kariernya, Ali pernah melakoni trilogi pertarungan melawan Norton.
Ali kalah dengan split decision di pertemuan pertama pada 14 Februari 1973.
The Greatest balas menang dengan cara yang sama di laga kedua yang hanya berselang kurang dari 6 bulan.
Pertemuan ketiga yang melengkapi trilogi terjadi pada sejarah hari ini, 28 September 1976.
Saat itu berstatus juara dunia sejati di kelas berat, Si Mulut Besar masuk ke pertarungan dengan rekor 52-2.
Di lain pihak, Norton yang merupakan penantang ranking 1 WBA dan WBC sedang memiliki catatan 37-3.
Muhammad Ali sangat diunggulkan bakal bisa memenangi bentrokan ketiga ini.
"Sebelum ronde 5, saya akan meng-KO si bodoh ini," sesumbar Ali sebelum pertarungan.
Namun, Ali segera memahami bahwa Ken Norton adalah lawan yang benar-benar menyulitkan dirinya.
Pertarungan di Yankee Stadium, New York, itu memang berlangsung ketat.
Namun, statistik memperlihatkan bahwa Norton unggul segalanya atas Ali.
Dari segi mendaratkan jab, The Jaw Breaker memasukkan 94 dengan akurasi 32,5%.
Ali hanya mendaratkan 71 jab dengan akurasi 20,6%.
Untuk pukulan kuat, statistik Norton adalah 192 dengan akurasi 55,5% sementara Ali cuma 128 dengan akurasi 35,2%.
Alhasil dalam total pukulan selama 12 ronde, Norton mengungguli Ali 286-199 dengan perbandingan akurasi 45%-28%.
Akan tetapi, juri dan wasit secara kontroversial malah menyatakan Muhammad Ali menang mutlak dengan skor 8-6, 8-7, 8-7.
"Saya setidaknya memenangi 9 atau 10 ronde. Saya dirampok," kata Ken Norton seperti dikutip dari BoxRec.
Awalnya, Muhammad Ali dengan ciri khas mulut besarnya meyakini bahwa dia memang layak menang.
Akan tetapi, sekitar sebulan kemudian, The Greatest akhirnya mengakui bahwa dia tidak merasa mengalahkan Norton.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Raja Tinju Dunia Kelas Berat Direpotkan Musuh Vegetarian Berdagu Baja
Ali bahkan menyatakan gaya bertarung sang rival terlalu sulit sehingga dia tidak mau lagi berhadapan dengan The Jaw Breaker.
"Gaya Kenny terlalu sulit buat saya," kata petinju yang bernama asli Cassius Clay ini.
"Saya tidak bisa mengalahkan dia dan saya pasti tidak mau bertarung dengan dia lagi."
"Jujur saja, saya merasa dia mengalahkan saya di Yankee Stadium."
"Tetapi, juri memberikan kemenangan untuk saya dan saya berterima kasih kepada mereka."
Beberapa tahun kemudian, Norton masih belum bisa menerima dinyatakan kalah dalam pertarungan itu.
"Jika Anda melihat wajah Ali di akhir pertarungan, dia tahu bahwa saya telah mengalahkannya," ucap Ken Norton.
"Dia tidak memukul saya dengan keras sepanjang pertarungan."
"Kemudian mereka mengumumkan keputusan juri dan saya sangat sakit hati."
"Bukan kepada Ali, dia melakukan pekerjaannya. Dia berada di sana hanya untuk bertarung."
"Tetapi, saya sakit hati, saya marah. Hasil itu masih mengecewakan saya sampai sekarang," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BoxRec.com |
Komentar