JUARA.NET - Pada sejarah hari ini 7 tahun yang lalu, jagoan yang dikenal sebagai rival terkutuk Khabib Nurmagomedov, Tony Ferguson, meraih puncak performanya di UFC.
Sebutan sebagai musuh terkutuk Khabib didapatkan Ferguson karena dia tidak pernah jadi bertarung dengan Si Elang.
UFC sudah sampai 5 kali merencanakan duel mereka.
Akan tetapi, ada-ada saja halangan yang membatalkan 5 rencana pertarungan itu.
Dari Khabib sakit, ganti Ferguson yang mengalami cedera, sampai adanya larangan bepergian karena pandemi COVID-19.
Pada akhirnya, sampai Khabib pensiun, pertarungan tidak pernah terwujud.
Padahal, duel 2 jagoan ini diperkirakan bakal megah karena mereka sama-sama perkasa di era 2010-an.
Khabib tak terkalahkan sementara Tony Ferguson sempat mengukir 12 kemenangan beruntun.
Di antara 12 kemenangan beruntun pada selang 2013-2019 itu, Ferguson mencapai puncak performanya di UFC.
Jagoan berjulukan El Cucuy itu menjadi juara kelas ringan walaupun statusnya hanya raja KW alias merebut sabuk interim.
Momen Ferguson dinobatkan sebagai juara interim kelas ringan UFC terjadi pada sejarah hari ini, 7 Oktober 2017.
Saat itu El Cucuy mengawal laga utama UFC 216 yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas.
Jagoan kelahiran 12 Februari 1984 itu diadu dengan Kevin Lee.
Mereka memperebutkan sabuk juara interim yang dibuat UFC karena raja sejati di kelas ringan, Conor McGregor, sedang tidak aktif.
Ketika itu Ferguson berstatus sebagai penantang ranking 2 sedangkan Lee adalah jagoan peringkat 7.
Tony Ferguson masuk ke pertarungan dengan rekor total 22-3 dan sedang dalam 9 kemenangan beruntun.
Di lain pihak, Kevin Lee mengusung rekor 16-2 dan selalu menang dalam 5 penampilan terakhir.
Pertarungan diawali dengan adu striking di mana masing-masing jagoan sempat menyakti lawannya.
Di pertengahan ronde 1, Lee melancarkan takedown dan lama mengontrol Ferguson.
El Cucuy selamat dari serangan ground and pound brutal Lee.
Di ronde 2, Ferguson memanfaatkan keunggulan jangkauannya.
Dia mendaratkan banyak jab sambil mencegah Lee merapat sehingga tidak bisa melancarkan takedown lagi.
Masuk ke ronde 3, wajah Lee sudah terluka dan dia mulai kelihatan kelelahan.
Lee berhasil melancarkan takedown dan kembali menekan Ferguson.
Kali ini Ferguson bisa melepaskan diri dengan cepat.
Di pertengahan ronde 3, Lee bisa membanting Ferguson lagi.
Namun, dari posisi ditindih lawan, Ferguson menghujani kepala Lee dengan sikutan.
El Cucuy kemudian menangkap leher Lee dengan triangle menggunakan kedua kakinya.
Tak bisa lepas dari jepitan, Lee melakukan tap tanda menyerah.
Tony Ferguson dinyatakan menang kuncian di ronde 3 untuk menjadi juara interim kelas ringan UFC.
Pencapaian itu menjadi puncak performa Ferguson di oktagon.
Sabuk interim sempat dicopot dari pinggang Ferguson karena dia tidak aktif lantaran cedera.
Ketika mencoba merebutnya lagi pada 2020, Ferguson kalah dari Justin Gaethje.
Hasil minor itu mengawali keruntuhan El Cucuy.
Setelah dari Gaethje, Ferguson kalah lagi sampai 7 kali beruntun.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | UFC |
Komentar