Merasa Diserang Secara Tak Sopan, Alex Pereira Bisa Halangi Petarung Ini Dapatkan Duel Gelar

JUARA.NET - Petarung UFC, Magomed Ankalaev terancam sulit mendapatkan duel gelar juara di kelas berat ringan dalam waktu dekat.

Magomed Ankalaev digadang menjadi calon lawan berikutnya jawara kelas berat ringan, Alex Pereira.

Alex Pereira yang baru saja merampungkan duel pertahanan gelar ketiganya tahun ini memang akan berniat rehat sejenak.

Ia berencana melakukan comeback pada tahun 2025 mendatang.

Salah satu sosok potensial yang akan menjadi calon lawannya adalah Magomed Ankalaev.

Nama Ankalaev bahkan sudah disebut-sebut lebih pantas mendapatkan duel gelar juara ketimbang Khalil Rountree Jr yang menjadi lawan Pereira beberapa pekan lalu.

Tapi, Ankalaev lebih dulu mendapatkan duel menghadapi Aleksandr Rakic di UFC 308 mendatang.

Jika menang dalam laga itu, Ankalaev pun digadang akan menjadi lawan Alex Pereira selanjutnya

Namun, duel yang dianggap ideal itu kini terancam sulit terjadi karena serangan trash talk dari kubu Ankalaev yang dinilai kurang sopan dan tak menghargainya.

Baca Juga: Dianggap Setara dengan Korban Terbaru Alex Pereira, Eks Jawara Kelas Berat Ringan UFC Tak Terima

Poatan mengindikasikan tak senang dengan tudingan dirinya sengaja menghindari Ankalaev dan memilih petarung yang lebih mudah.

Padahal, Alex Pereira menegaskan dia tak memilih lawan karena semua tergantung UFC.

Karena itu, jika kubu lawan terus tak menghormati dirinya dengan berbagai trash talk, maka Pereira mungkin akan menghalanginya mendapatkan duel gelar juara.

"Saya tidak memiliki siapa pun dalam pikiran saya, (UFC) datang dengan Khalil terakhir kali, dan itu adalah kejutan bagi saya," kata Pereira.

"Saya tidak benar-benar memilih lawan."

"Beberapa orang mengatakan Ankalaev, namun sejujurnya, manajernya telah berbicara banyak omong kosong."

"Mengatakan 'Alex tidak ingin bertarung' ini dan itu."

"Namun kenyataannya, UFC tidak ingin dia bertarung (dengan saya) karena dia membosankan."

"Orang-orang tidak suka menontonnya bertarung."

"Ia bukan pria yang menjual tiket."

"Sangat tidak sopan untuk menempatkan (bola di lapangan saya), karena bagi saya, itu tergantung pada organisasi, dan mereka tidak ingin bertarung."

"Namun karena mereka tetap tidak menghormati saya, mungkin saya akan membuat mereka lebih sulit untuk melawan saya," jelasnya.