JUARA.NET - Khabib Nurmagomedov tampak memberikan komentar di tengah kontroversi duel gelar juara yang menimpa sepupunya, Umar Nurmagomedov.
Umar Nurmagomedov sempat digadang menjadi calon penantang gelar juara berikutnya di kelas bantam.
Banyak yang mengira Umar akan berhadapan dengan Merab Dvalishvili dalam waktu dekat.
Tapi, Umar dan Dvalishvili rupanya tidak memiliki timeline yang cocok.
Dvalishvili tidak menyanggupi untuk comeback sebelum pergantian tahun.
Jawara baru kelas bantam itu menyatakan dirinya baru bisa kembali bertarung sekitar bulan Maret tahun 2025 depan.
Di sisi lain, Umar kemungkinan besar tidak bisa bertarung di bulan Maret karena masih ramadhan.
Para petarung muslim seperti Umar biasanya memilih untuk fokus beribadah di bulan Ramadhan sehingga absen dari pertarungan.
Terkait masalah duel gelar juara yang sulit terjdi, Umar dan Merab pun sempat terlibat adu argumen di media sosial.
Baca Juga: Begini Reaksi Israel Adesanya Usai Namanya Dipanggil Petarung Dagestan di UFC 308
Keduanya masing-masing saling menuduh lawan menghindari duel dengan mencari-cari alasan.
Di tengah situasi yang memanas itu, Khabib Nurmagomedov mengungkap nasihatnya.
Lewat unggahan story Instagramnya, Khabib bereaksi terhadap kata-kata kasar Dvalishvili soal posisi gelar Umar.
Khabib menuturkan bahwa ia dan Islam Makhachev pernah di posisi serupa dan menyatakan bahwa ini adalah yang disebut masa transisi.
"Islam (Makhachev) dan saya telah berada di tempatnya," kata Khabib tentang Umar.
"Inilah yang disebut sebagai masa transisi. Seiring berjalannya waktu, semua orang akan ingin melawan anda. Teruslah maju," lanjutnya.
Terlepas dari masalah duel gelar juara dengan Dvalishvili yang sulit terjadi,Umar pun kemudian sempat mencoba membooking pertarungan menghadapi Song Yadong.
Sepupu Khabib itu berharap bisa bertarung sebelum Ramadhan, namun duel itu juga gagal terjadi karena Song mengalami cedera.
Setelah gagalnya duel itu, belum ada kabar lagi terkait rencana berikutnya Umar.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar