JUARA.NET - Salah satu peragaan terbaik dari kemampuan petinju Floyd Mayweather Jr dilakukan pada sejarah hari ini 18 tahun yang lalu.
Memiliki rekor tak terkalahkan 50-0, Mayweather dikenal sebagai salah satu petinju defensif terbaik yang pernah ada.
Dalam banyak pertarungannya, petinju berjulukan Money ini sering mengungguli lawan dengan tidak banyak terpukul.
Sementara dia susah diserang, Mayweather akan memasukkan counter yang menetralisir kemampuan ofensif lawan.
Pada sejarah hari ini, 4 November 2006, Floyd Mayweather Jr menunjukkan salah satu aksi terbaik dari kemampuan istimewanya itu.
Bertempat di Mandalay Bay Events Center, Las Vegas, Mayweather berhadapan dengan rival asal Argentina, Carlos Baldomir.
Pertarungan tersebut merupakan laga penyatuan sabuk juara di kelas welter.
Mayweather, yang kala itu memiliki rekor 36-0, memegang titel IBF dan IBO.
Sementara itu, sang lawan adalah juara WBC, IBA, dan The Ring.
Baldomir, yang mengusung rekor 43 kali menang, 9 kali kalah, dan 6 kali imbang, sedang tak terkalahkan selama 8 tahun.
Namun, dia tak diunggulkan dalam laga melawan Mayweather.
Perbedaan kelas antara kedua petinju ini memang terlihat nyata selama pertarungan berlangsung.
Mayweather mendominasi laga dengan kecepatan pergerakannya.
Dia sudah melukai mata kiri Baldomir pada ronde pertama.
Baldomir berusaha sangat aktif melontarkan pukulan.
Akan tetapi, Mayweather benar-benar sangat sulit untuk dipukul.
Selama 12 ronde, Carlos Baldomir melepaskan 670 pukulan.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Munculnya Jagoan Paling Sangar Pertama di UFC
Namun, hanya 79 yang berhasil mendarat atau akurasinya cuma mencapai 12%.
Sebaliknya, Floyd Mayweather hanya melesatkan 458 pukulan.
Dari jumlah itu, 43% alias 199 pukulannya mencapai sasaran.
Mayweather pun dinyatakan keluar sebagai pemenang dengan keputusan mutlak lewat skor 120-108, 120-108, 118-110.
Kendati demikian, peragaan tinju defensif yang sempurna dari Mayweather ini tidak berkesan di mata para penonton.
Banyak dari penonton menyoraki pertarungan ini karena dianggap tidak menghibur dan kekurangan aksi.
Sebagian dari penonton bahkan meninggalkan arena sebelum pertarungan berakhir.
Apapun itu, kemenangan atas Baldomir membuat Floyd Mayweather kian mantap dengan memiliki rekor 37-0.
Kemenangan itu juga membuka jalan Mayweather untuk melakoni laga akbar melawan Oscar De La Hoya pada 2007.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BoxRec.com |
Komentar