JUARA.NET - Salah satu dari 4 Raja Tinju di era 1980-an, Thomas Hearns, berhasil merebut sabuk juara kendati selama lebih dari 7 ronde bertarung dengan 1 tangan pada sejarah hari ini 42 tahun yang lalu.
Aktif bertinju pada selang 1977-2006, Hearns dikenal sebagai orang pertama yang mampu merebut sabuk juara dunia di 5 kelas berbeda.
Petinju berjulukan The Hitman ini pertama kali menjadi juara kelas welter WBA pada 1980.
Dia kemudian naik divisi dan memenangi sabuk WBC di kelas welter super pada 1982.
Bukannya naik ke divisi terdekat, Hearns malah pindah 3 divisi untuk menjadi juara kelas berat ringan WBC pada 1987.
Baru setelah itu petinju kelahiran 18 Oktober 1958 tersebut turun ke kelas menengah dan merebut sabuk WBC di tahun yang sama.
Berselang setahun, Hearns menjuarai divisi kelima dengan memenangi sabuk kelas menengah super WBO.
Thomas Hearns tampil hebat saat merebut sabuk kelas welter super WBC.
Pertarungan itu digelar pada sejarah hari ini, 3 Desember 1982 di Louisiana, Amerika Serikat.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Uppercut dari Neraka, Francis Ngannou Ukir Kemenangan KO Paling Brutal di UFC
Dia menghadapi juara bertahan yang sekaligus saat itu menyandang status sebagai kampiun 3 divisi, Wilfred Benitez.
Masuk ke pertarungan dengan rekor 35-1, Hearns naik divisi setelah kehilangan sabuk kelas welter WBA usai dikalahkan Sugar Ray Leonard pada 1981.
Sementara itu, Benitez memiliki rekor 44 kali menang, 1 kali kalah, dan 1 kali imbang.
Reputasi petinju berjulukan El Radar ini tidak main-main karena dia adalah juara dunia tinju termuda sepanjang sejarah.
Benitez sudah menjadi juara dunia dalam usia masih 17 tahun pada 1976.
Bisa ditebak, pertarungan mereka berlangsung sengit.
Hearns sebelumnya dikenal sebagai petinju yang lebih mengandalkan kekuatan dengan 32 dari 35 kemenangannya diperoleh via KO.
Akan tetapi di hadapan Benitez, The Hitman mempertontonkan kemampuan tinju yang lebih bervariasi.
Hearns berhasil mengungguli Benitez yang dikenal sangat lihai dalam kemampuan defensifnya.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Duel Pertama dari Trilogi kontra Deontay Wilder, Tyson Fury Dikerjai Juri
Di ronde 5, Hearns sukses merobohkan Benitez dengan pukulan kanan ke arah dagu.
Wasit ganti menyatakan Hearns mengalami knockdown di ronde 9.
Namun, sebetulnya Hearns hanya terjatuh setelah kakinya terinjak oleh Benitez saat dia menghindari pukulan lawan.
Di ronde 8, tangan kanan Hearns mengalami cedera sehingga memaksanya bertarung hanya dengan tangan kiri di sisa laga.
Kendati demikian, petinju bertinggi badan 185 cm itu tetap mampu keluar sebagai pemenang.
Dia dinyatakan menang dengan keputusan mayoritas 146-137, 144-139, 142-142.
"Sebelum ini Thomas Hearns lebih dikenal sebagai sebuah meriam yang memakai tembakan-tembakannya untuk pelan-pelan meruntuhkan lawan," tulis Sports Illustrated seperti dikutip dari BoxRec.
"Namun saat melawan Wilfred Benitez, Hearns akhirnya menunjukkan dia membawa lebih banyak buat tinju dari sekadar sebuah ledakan besar."
"Bertarung hanya dengan tangan kiri sejak ronde 8, Hearns mengungguli sang master tinju untuk menjadi juara."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BoxRec.com |
Komentar