JUARA.NET - UFC 310 mengonfirmasi bahwa tidak ada monster di organisasi MMA terbaik di dunia itu dengan Shavkat Rakhmonov terbukti hanya seoang manusia biasa.
Julukan sebagai monster sempat diberikan kepada banyak petarung UFC.
Rata-rata mereka memiliki rekor kemenangan sempurna dengan belum pernah terkalahkan.
Sebagian sosok yang disebut monster ini juga menghabisi lawan-lawannya dengan kemenangan yang meyakinkan.
Begitu jauhnya jarak antara mereka dengan petarung biasa, para monster ini sering keluar dari arena tanpa mengalami luka sedikit pun.
Khamzat Chimaev pernah dianggap sebagai monster di UFC.
Jagoan kelahiran Chechnya ini pernah mengukir rekor 10-0 dengan semua lawan dilibas lewat KO atau kuncian.
Selama periode itu, Chimaev bahkan tidak pernah harus melalui pertarungan sampai 2 ronde penuh.
Jagoan elite UFC seperti Gerald Meerschaert di-KO dalam waktu 17 detik dan Li Jingliang dikunci pada ronde pertama.
Namun, seorang petarung kemudian membuktikan bahwa Chimaev hanya manusia biasa.
Jagoan berjulukan Serigala itu juga bisa dilukai dan dipaksa berlaga sampai durasi pertarungan selesai.
Adalah Gilbert Burns yang mementahkan anggapan bahwa Khamzat Chimaev merupakan sesosok monster.
Burns berhasil membuat rekor Chimaev menjadi sedikit cacat.
Walaupun kalah, Burns mampu memutus catatan Borz yang selalu menang KO atau kuncian.
Bukan itu saja, Durinho sampai membuat Chimaev babak belur.
Burns menghajar Chimaev 119 kali sementara 4 lawan Borz sebelumnya di UFC secara total hanya bisa memasukkan 1 pukulan.
Chimaev sampai saat ini masih belum terkalahkan tetapi level horor yang ditebarnya sudah berkurang secara signifikan dibandingkan pada awal kemunculan pemilik rekor 14-0 ini di oktagon.
Pada akhir pekan lalu, satu lagi monster UFC menyusul Chimaev kehilangan sebagian kengeriannya.
Shavkat Rakhmonov masuk ke ajang itu berbekal rekor 18-0 dengan semua kemenangan diperoleh lewat KO atau kuncian.
Namun di UFC 310, Rakhmonov kehilangan rekor sempurnanya.
Ian Machado Garry berhasil menjadi orang pertama yang memaksa Rakhmonov bertarung sampai 5 ronde.
Bahkan ada momen di mana Garry hampir mengunci Rakhmonov.
Sebelum ini tidak ada lawan yang mampu bertahan menghadapi jagoan berjulukan Nomad itu melewati 3 ronde.
Sebelum Garry juga tidak ada rival yang bisa melancarkan takedown atau melakukan percobaan kuncian terhadap Nomad.
Tidak heran jika Garry sangat bangga pada penampilannya kendati akhirnya dinyatakan kalah dengan keputusan mutlak.
"Saya menghabiskan 25 menit bersama orang paling tangguh di divisi ini," kata jagoan asal Irlandia ini seperti dikutip dari Championat.
"Shavkat hanya manusia biasa dan saya hampir mengalahkan dia."
"Saya mendominasi dia dalam grappling dan hampir menguncinya."
"Padahal, saya sebenarnya seorang striker."
"Pertarungan itu membuktikan bahwa saya adalah salah satu petarung terbaik di dunia," pungkas Garry.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Championat |
Komentar