JUARA.NET - Mantan pebulu tangkis Malaysia, Razif Sidek menceritakan pengalaman masa lalunya.
Baru-baru ini dunia bulu tangkis Malaysia sedang diterpa kabar kurang sedap.
Mantan tunggal putra pelatnas mereka, Liew Daren dinyatakan bersalah atas kasus taruhan.
Pebulu tangkis yang memilih pensiun pada tahun 2023 itu dinyatakan bersalah karena terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan taruhan dari 2018-2021.
Akibat kasus tersebut, Liew Daren pun dihukum larangan berkegiatan di ranah bulu tangkis selama beberapa bulan.
Selain Liew Daren, analis kinerja Institut Olahraga Nasional bernama Jerry Gan juga dihukum karena kasus serupa.
Di tengah maraknya kabar tersebut, eks ganda putra Malaysia, Razif Sidek menceritakan pengalamannya di masa lalu.
Razif tak menampik bahwa praktek seperti ini sudah sejak dari dulu ada.
Razif yang aktif bermain dengan sang adik, Jalani Sidek pada era 80-90an mengaku tak tergoda dengan uang yang ditawarkan padanya.
Menurut mantan rival Li Yong Bo/Tian Bingyi itu patriotisme adalah hal yang utama.
Baca Juga: An Se-young, Si Ratu Bulu Tangkis yang Ingin Jadi Legenda
Selain itu, kesenangan yang didapat dari uang hasil match fixing itu tidak senilai dengan akibatnya pada mereka.
"Kami selalu patriotik dan tidak pernah menodai nama baik kami dan citra negara," tuturnya pada Timesport.
"Para ofisial atau manajer tim telah mendekati kami dan meminta kami untuk mengatur pertandingan, namun kami tidak pernah menerima tawaran apa pun."
"Uang yang Anda dapatkan (dari pengaturan skor) hanya bersifat sementara, dan tidak sepadan (jika) ketahuan," terangnya.
Razif pun lantas berharap agar para pemain Malaysia mengambil pelajaran dari kasus yang ada dan tetap patriotik.
Ia berharap agar para pebulu tangkis tak tergoda dengan godaan uang yang hanya bersifat sementara itu.
Baca Juga: An Se-young Tak Menyesal Bongkar Borok BKA Usai Menang Olimpiade : Saya Berharap Melihat Peningkatan
"Anda harus memikirkan segala sesuatunya dengan matang."
"Waktu telah berubah, bahkan jika Anda tidak berada di tim nasional, Anda masih bisa mencari nafkah dengan baik karena hadiah uang turnamen saat ini lebih besar."
"Jadi Anda tidak perlu terlibat dalam kegiatan ilegal ini, Anda hanya perlu tampil dan membuktikan kepada sponsor Anda bahwa Anda adalah pemain yang baik," terangnya.
Seperti kata Razif, para pebulu tangkis saat ini tetap bisa mengikuti turnamen walau tak masuk dalam pelatnas.
Mereka bisa mendapatkan sponsor secara mandiri dengan timbal balik prestasi di lapangan.
Selain itu, walau tak lagi menjadi pebulu tangkis, mereka bisa berkarier sebagai pelatih di balik layar.
Sehingga, para pebulu tangkis harus menjaga sportifitas dan nama baik saat menjadi atlet agar tidak ada noda hitam dalam perjalanan karier mereka.
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Sumber | : | New Strait Times, Timesport |
Komentar