JUARA.NET - Kerasnya berjuang di Moto2 dikuak oleh salah satu rival Mario Aji, Dennis Foggia.
Pembalap asal Italia itu harus kembali ke kelas Moto3 pada musim 2025 mendatang.
Dua tahun di Moto2 tak berlangsung indah baginya.
Foggia terseok-seok pada musim 2023 pertamanya dengan mengoleksi 35 poin.
Tahun kedua yang dia jalani juga belum berakhir dengan manis.
Hasil yang dia dapatkan bahkan lebih buruk dari sebelumnya yakni hanya mengantongi 18 poin saja.
Perubahan diambil Foggia untuk musim mendatang.
Dia rela menekan egonya untuk kembali ke kelas Moto3.
Bicara soal keputusan tersebut, pembalap berusia 23 tahun ini menguak betapa kerasnya Moto2.
Baca Juga: Hati-hati Bagnaia dan Martin, Marc Marquez Diklaim Sengaja Kelihatan Cupu di Awal
Foggia dahulu sempat digadang-gadang sebagai salah satu prospek masa depan.
Dia merupakan rival seangkatan Pedro Acosta yang malah sudah gabung MotoGP.
Perbedaan hasil ini membuatnya merasa aneh.
Namun, pada akhirnya memang semua orang punya jalan berbeda.
"Rasanya aneh, tetapi semua punya jalannya sendiri-sendiri," ujarnya, dilansir Juara.net dari GPOne.com.
"Jujur, saya tidak bisa menunjukkan siapa saya dalam dua tahun terakhir."
"Saya tidak bisa menunjukan potensi terbesar saya."
"Moto2 bak alat pancung bagi banyak pembalap, bahkan Izan Guevara juga kesulitan."
Baca Juga: Tak Hanya Marquez, Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 Juara Waspadai Pembalap-pembalap Ini
"Jadi, saya harap saya bisa kembali bagus."
"Saya akan mengerahkan segalanya yang saya punya, karena saya tahu betul kemampuan saya," tambah Foggia.
Dia yakin bahwa jalan menuju ke MotoGP tidak tertutup baginya.
Bahkan andai ada kesempatan melompat langsung, maka hal itu akan dia ambil.
"Saya tidak tahu. Itu bukanlah jalan yang ditempuh banyak pembalap," terangnya.
"Tetapi, jika ada kesempatan langsung meloncat ke MotoGP, maka mengapa tidak?"
"Saya sudah pernah membalap di Moto2, jadi saya tahu betul rasanya menunggangi sepeda motor yang besar."
"Jika peluang itu berada di depan saya, maka saya akan mengambilnya," imbuh Foggia.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar