Hal Konyol yang Diklaim Bikin Tyson Fury Merana di Duel Kedua Lawan Oleksandr Usyk

JUARA.NET - Tyson Fury diklaim melakukan kesalahan konyol yang membuatnya tumbang di duel ulangan lawan Oleksandr Usyk.

Kekalahan ini sangat menyesakkan bagi kubu Si Raja Gipsi.

Dia dinyatakan kalah angka mutlak dengan skor akhir 112-116, 112-116, dan 112-116.

Selain gagal merebut sabuk juara kelas berat, dia berarti sudah dua kalah digulung Usyk.

Eks juara tinju, Carl Frampton membuat klaim menarik seputar bentrokan tersebut.

Pria asal Amerika Serikat ini melirik satu kesalahan yang menjadi sumber nestapa Fury.

Dilansir Juara.net dari MMAWeekly.com, hal tersebut adalah ukuran tubuh dari Si Raja Gipsi.

Datang lebih gendut 55 pound atau sekitar 24 kilogram dari lawan terlihat konyol di mata sang pensiunan petinju.

Kesalahan konyol itu yang kemudian harus dibayar olehnya.

Baca Juga: Kevin Holland Sesumbar Mampu Kalahkan Belal Muhammad, Si Jawara Kelas Bantam Bakal KO

"Saya kecewa dengan besar tubuhnya, berat badan yang dia bawa ke bentrokan tersebut," terang Frampton, dilansir Juara.net dari MMAWeekly.com.

"Jujur saja, itu terlihat konyol."

"Menurut saya, dia jadi susah bergerak karena berat badannya."

"Pukulannya sedikit terlalu cepat karena dia terlalu besar."

"Hal ini jadi masalah untuknya, saya cukup yakin," tambahnya.

Di sisi lain, Frampton memberikan pujian selangit untuk lawan Usyk.

Petinju asal Ukraina itu disebut tidak pernah mengecewakan para penggilanya.

Sosoknya bahkan dinilai layak menyandang status sebagai salah satu petinju terbaik di sepanjang sejarah.

Baca Juga: Mike Tyson Akui Kena Mental Usai Dikalahkan Si Bocah Bermasalah

"Seperti biasa, saya sangat terkesima dengan penampilan dari Usyk," ucapnya.

"Saya pikir, dia adalah petarung yang luar biasa."

"Usyk adalah petinju terbaik di generasi sekarang."

"Selain itu, dia salah satu yang terbaik di sepanjang sejarah, khususnya jika dilihat dari apa yang sudah dia lakukan."

"Saya sendiri menilai duel itu berakhir imbang...."

"Pertarungan memang berlangsung cukup ketat."

"Tetapi, kata digembosi saya pikir tidak pas untuk disematkan," tambah Frampton.