JUARA.NET - Sejarah hari ini 26 tahun yang lalu mencatat debut di oktagon dari seorang legenda MMA yang masuk Hall of Fame UFC dengan hanya melakoni 2 pertarungan di organisasi tersebut.
Hall of Fame UFC berisi para jagoan legendaris yang mengukir prestasi hebat selama bertarung di organisasi pimpinan Dana White tersebut.
Di Sayap Modern, dalam beberapa tahun terakhir ada Georges St-Pierre, Khabib Nurmagomedov, dan Daniel Cormier yang dimasukkan UFC ke dalam Hall of Fame mereka.
Sebelum nama-nama ini, para legenda zaman purba UFC dimasukkan ke Sayap Pionir.
Mereka adalah para jagoan yang memberikan landasan kepada UFC untuk berkembang menjadi seperti saat ini.
Di Sayap Pionir Hall of Fame UFC ada nama-nama seperti Royce Gracie, Ken Shamrock, Randy Couture, Chuck Liddell, Anderson Silva, dan Bas Rutten.
Nama yang disebut terakhir sangat menarik.
Jagoan-jagoan yang masuk Hall of Fame biasanya adalah mereka yang memiliki karier panjang di UFC.
Rutten tidak demikian karena dia cuma bertarung 2 kali di UFC.
Debut jagoan asal Belanda itu di oktagon dilakukan pada sejarah hari ini, 8 Januari 1999, dalam ajang UFC 18 di Louisiana.
Kala itu Rutten menang KO atas petarung Jepang, Tsuyoshi Kohsaka.
Pada penampilan berikutnya di UFC 20, 7 Mei 1999, Bas Rutten menjadi juara kelas berat UFC setelah merebut sabuk yang lowong dengan mengalahkan Kevin Randleman lewat keputusan terbelah.
Namun, jagoan kelahiran 24 Februari 1965 ini kemudian mengalami banyak cedera dalam persiapan menjalani laga berikutnya di UFC.
Cedera-cedera itu begitu parah sehingga petarung bernama lengkap Sebastiaan Rutten itu terpaksa tidak aktif sangat lama.
Dia baru tampil sekali lagi untuk terakhir kalinya pada 2006 di luar UFC.
Kendati durasi kariernya hanya singkat di UFC, Rutten tetap dianggap layak dilantik ke dalam Hall of Fame pada tahun 2015.
Pasalnya, dia menjadi inspirasi buat banyak orang termasuk para petarung lain.
Sebelum ke UFC, jagoan berjulukan El Guapo alias Si Tampan itu sangat sukses dalam ajang Pancrase di Jepang.
Dia menjadi juara kelas terbuka pada 1995 dan setelah itu tak terkalahkan sampai akhir kariernya.
Rutten mendominasi Pancrase dengan kemampuannya yang komplet baik striking maupun grappling.
"Kickboxing-nya menghancurkan. Semua orang takut pada kemampuannya itu," kata salah satu rival Rutten di Pancrase, Frank Shamrock.
"Hal lain adalah dia memiliki pemahaman mendasar soal pertarungan sebenarnya."
"Bas mempunyai mentalitas petarung jalanan," lanjutnya seperti dikutip dari KocoSports.
Bas Rutten memiliki rekor total 28 kali menang, 4 kali kalah, dan 1 kali imbang di MMA profesional.
"Kategori era pionir diperuntukkan petarung yang menjadi profesional sebelum 17 November 2000, saat peraturan MMA dibakukan dan diadopsi secara global," demikian penjelasan dari UFC soal masuknya Rutten ke dalam Hall of Fame.
"Semua dari 33 pertarungan Rutten kecuali satu dilakukan pada era 1990-an."
"Banyak pencapaian terhebatnya dilakukan di Pancrase yang menggunakan petarungan hibrida, laga ronde tunggal, dan striking dengan tangan terbuka."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | MMAmania.com |
Komentar